Bayangkan ketika kita dewasa, keseimbangan ekonomi di seluruh dunia mulai tidak stabil sehingga terjadi banyak pemberontakan dan pembantaian di kota-kota besar, bahkan kota kecil pun. Rakyat miskin menyerbu rakyat kaya, sementara pemerintah tanpa pakai belas kasih lagi menyikat habis mereka yang membangkang peraturan. Pada masa ini, hanya orang kayalah yang bisa mendapatkan haknya. Karena itu, para warga sebaik mungkin tidak keluar dari rumahnya terlalu lama. Sebagai gantinya, dunia virtual dikembangkan dan diunggul-unggulkan. Devin Luno Pranaja adalah anak bungsu yang lahir pada masa di mana ia tidak pernah melihat dunia luar, berbeda dengan kakak-kakaknya yang dulu pernah merasakan yang namanya udara luar. Hal tersebut membuatnya kadang merasa terasingkan dari keluarganya sendiri. Ia hanya dapat mengenal sebagian dunia luar melalui dunia virtual, dan dia paling suka MMORPG karena bisa bersosialisasi dengan banyak orang. Suatu ketika, tiba-tiba badan pemerintah mengeluarkan sekaligus meresmikan MMORPG yang harusnya sama sekali mustahil mereka lakukan. Karena membawa nama pemerintah, permainan tersebut cepat sekali merebak sampai ke telinga Luno dan teman dekatnya, Risya. Mereka pun hadir pada hari pertama pembukaan CBT. Betapa terkejutnya Luno karena dia adalah generasi yang tidak pernah tahu tentang dunia luar, tetapi bisa tahu karena dunia virtual kali ini dapat dirasakan nyata oleh tubuh pemain. Dan, keadaan tidak seperti yang ada di balik tembok pembatas di mana perkotaan sangatlah kumuh.