Gue suka sama dia.
Gue sayang sama dia.
Bahkan, gue cinta sama dia.
Tapi sayang, kita cuman sahabat.
***
Gue terkadang merasa ga adil.
Karena kembaran gue bebas melakukan apa aja.
Sedangkan gue selalu dituntut untuk jadi anak baik, pinter dan nurut kepada kedua orang tua.
***
Ternyata jadi yang kedua itu ga enak.
Karena kembaran gue ternyata juga menyukai sahabat gue ini.
Dan ternyata, seperti yang sudah gue kira, yang pertama bertindak selalu menang.
Gue merasa hidup gue ga pernah adil.
Apalagi di tambah dengan dua sosok masa lalu, yang salah satu nya berubah menjadi psycho yang terobsesi sama gue.
Tuhan bener-bener ga adil. Terutama sama gue.