Senja
  • Reads 344,144
  • Votes 17,525
  • Parts 42
  • Reads 344,144
  • Votes 17,525
  • Parts 42
Complete, First published Apr 24, 2016
Pertama kali aku bertemu dengannya ketika hari pertama masuk SMA. 
Sejak saat itu, kami langsung berkenalan dan menjadi teman dekat.
Wajahnya sangat manis, mungkin karena potongan rambut pendek di atas bahunya.
Tawa khasnya yang memperlihatkan gigi gingsulnya sungguh lucu sekali.
Tatapan sayu matanya sangat meneduhkanku.
Berbagai hal kami lewati selama masa sekolah, suka maupun duka.
Sampai saat kami hampir lulus, suatu kejadian yang tidak pernah kuduga terjadi.
Aku terpaksa meninggalkannya karena hal itu.
Dua tahun jauh darinya membuatku menyadari bahwa aku mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Kuputuskan kembali ke negara asalku untuk bertemu dengannya dan memperbaiki hubungan kami.
Mungkin... ini adalah kebersamaan kami yang terakhir. Jadi kumohon, dengarkanlah kisah tentang kami ini.
All Rights Reserved
Sign up to add Senja to your library and receive updates
or
#2kinal
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Gravity cover
Butterfly & Angel cover
Yang Tercinta cover
The Best Of Miracle cover
Anything For You cover
Eureka! cover
BEST DAY || TAEGYU [✓] cover
Untuk Pertama Kalinya cover
Soal Rasa 2 cover
After Graduation cover

Gravity

35 parts Complete

"Lo punya kekuatan apa?" "Hah?" "Kenapa lo bikin gue seakan yang menahan gue di bumi ini bukan lagi gravitasi bumi, tapi, lo?" "..." --- "Dengerin gue!" "Apa lagi?! Apa lagi yang mau lo jelasin?! Hah?!" "Memang. Memang dia yang seolah menahan gue di sini, dia udah kaya gravitasi. Tapi sayang, di sini gue cuma sebagai buah apel, buah apel yang jatuh karna gravitasi itu..." Ia menghela nafas dan melanjutkan, "Tapi, lo. Lo dengan sabarnya nunggu buah apel itu, dengan tanpa cara paksa lo nunggu buah apel itu jatuh, lo yang nangkep buah apel itu sehingga buah apel itu ngak jatuh sia-sia, dan akhirnya, lo pakai buah apel itu untuk kebaikan, lo jadiin buah apel itu jadi berguna, nggak cuma ngejatuhin dia ke tanah." Air mata mulai berjatuhan, yang tadinya ia membentak, sekarang dia hanya ingin memeluk Kristen yang berusaha menjelaskan. "Jadi, lupakan masalah gravitasi. Sekarang, yang gue butuhin cuma lo. Lo adalah gravitasi gue, gravitasi yang mampu menahan dan menyeimbangkan gue, bukan yang menjatuhkan gue. Stay with me, please?" Gadis di depannya hanya diam, masih berlinang air mata, dan langsung berhambur ke pelukan Kristen.