SENIOR PARK (JIMIN)
  • Reads 93,294
  • Votes 7,724
  • Parts 14
  • Reads 93,294
  • Votes 7,724
  • Parts 14
Complete, First published Apr 25, 2016
Semua ini berawal dari insiden kesianganku. Oke, aku akui aku salah, tapi aku tidak menyadari kalau kesalahanku itu membuatku terjebak di 'permainan' Seniorku. Ya, Namanya Park Ji Min, Seniorku, idol sekolah yang mempunyai banyak fans. Aku bahkan tidak percaya hanya gara-gara insiden 'telat' itu aku harus bertemu dengannya. Hukuman darinya? Menjadi Asisten Pribadinya selama ia masih bersekolah di Seoul School!
All Rights Reserved
Sign up to add SENIOR PARK (JIMIN) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
XAVIER OBSESSION (BOOK 1) cover
Fiction -sungjake✔ cover
MY LUST REMOVERS [ TAMAT ] cover
•••MEO•••🔞 cover
Trapped By Psychopath Ex-Husband  cover
Kesayangan Bunda cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.