" Kalian itu seperti bingkisan kecil pemberian Tuhan untukku, diakhir tahun untuk masa masa SMA yang membosankan. " Faza Altha Hidup itu penuh kejutan, seperti halnya Tuhan mengejutkan Faza dalam skenario hidup pada tahun terakhirnya di SMA. Faza terbiasa hidup aman, nyaman, dan tentram. Faza merencanakan semua hal untuk masa depannya, Faza berusaha mencapai apa yang telah dia targetkan. Isi targetnya itu adalah untuk orang lain bukan untuk dirinya sendiri. Faza selalu peduli terhadap lingkungan sekitarnya, karena kepeduliannya itulah mengatarkan Faza pada beberapa sosok yang bertolak belakang dengan dia. Ini tentang perdebatan dimana si anak nakal mengemukan pendapatnya tentang sekolah, sementara si kutu buku menimpalinya dengan apa yang telah dia kuasai. Ini tentang si pemalas yang malas di rodikan, sementara si rajin menganggap itu bukan rodi. Ini tentang si pencari pengalaman yang dengan santainya menjalani hidup dan si pencari ilmu yang selalu khawatir bagaimana kehidupan kelaknya akan berlangsung sehingga dia mempersiapkan masa depannya dengan matang. Mereka bertolak belakang tapi mereka bersahabat. Siapakah yang paling benar? Kutu buku apa anak nakal? Pemalas apa Si rajin ? But suddenly Calvin said that "Tidak ada yang benar, karena semua orang memiliki pendapatnya masing masing." Tapi lihat saja bagaimana kisah ini akan berakhir. Dariku Faza, untuk kalian. Terimakasih.
8 parts