"Berjanjilah, Nak! Kau akan buat Ibu bangga. Berjanjilah, Pilar! Jangan cemaskan hari ini. Boleh jadi, esok lusa kau yang siap memimpin dunia." "Maafkan Bapak kau, Pilar! Sungguh, Bapak teramat malu. Sisa waktuku hanya digelung penyakit, tergeletak tak berdaya di atas dipan ini. Seharusnya, seusiamu disibukkan dengan tugas sekolah, juga bermain dengan kawan-kawan. Bukan menanggung kesusahan ini. Berdoalah! Pintalah! Sebab Sang Esa senang dipinta"