Kata orang, cewek dan cowok itu nggak akan bisa menjalin hubungan persahabatan murni. Kenapa? Mungkin klise, sudah terlalu sering terbukti. Bukan hal aneh lagi jika ungkapan ini ternyata berlaku juga diantara Dira dan Reval.
Tidak ada kisah cinta yang mulus, bukan? Ada yang terlupakan, seerat apapun suatu hubungan pasti akan ada akhirnya entah manis atau justru sebaliknya.
Karena patah hati dan juga tradisi perjodohan yang direncanakan keluarganya, membuat Dira tidak punya pilihan lain kecuali mencari sesosok cowok yang lebih baik untuk menjadi pacarnya dalam sekejap. Sekaligus menjemput malaikat penolong yang akan menariknya dari himpitan berbagai masalah.
Sampai akhirnya Alva datang di kehidupan Dira. Cowok misterius yang masih cukup asing untuk Dira itu tiba-tiba mengungkapkan perasaannya di depan semua orang. Siapa sangka jika Alva yang terlihat sangat sempurna, ternyata masih berusaha menebus kesalahannya di masa lalu?
Jika kesempatan kedua itu ada, apakah akan mampu memperbaiki semuanya? Akankah sesuatu yang telah berakhir memiliki peluang 'kali kedua' untuk dibangun kembali? Bagaimana nasib perjodohan Dira? Takdir macam apa lagi yang akan menjadi kejutan untuknya?
[PERHATIAN: Konflik dalam cerita ini cukup banyak dan rumit, disarankan jangan baca setengah-setengah ya hehe^^ Aku bukan orang yang gila rank, vote atau comment, tapi aku harap jika kalian telah membaca ... tinggalkan jejak ya, nggak susah kan;) Jangan bangga menjadi yang 'tidak terlihat' okay?]
[Arina's - #2nd]
-Completed December 22, 2016-
"Do not be in a hurry, the right man will come at last."
Jane Austen.
Isabelle Anjani Nitisara bekerja sebagai jurnalis media online. Saat wawancara kerja pemimpin redaksi di tempatnya bekerja mengatakan kalau profesi itu menuntut waktu 24 jam dalam sehari. Awalnya, Jani enggak percaya sampai tanpa sadar dia sudah bekerja sebagai jurnalis selama 5 tahun, dengan jam kerja yang berbeda dengan pekerjaan lain. Jani enggak punya kehidupan pribadi, bahkan enggak punya 'me time.' Menjelang usia 30 tahun, nenek Jani mulai sibuk mencarikan jodoh untuknya. Dia dijodohkan dengan Bram cowok workaholic yang bekerja di periklanan. Pada saat yang sama impian Jani untuk menjadi redaktur gaya hidup bisa terwujud dengan satu syarat. Apa itu? Jani harus bisa mewawancarai Joshua Abhirama, seorang technopreneur yang dinobatkan sebagai lajang tahun ini. Masalah muncul karena Joshua Abhirama terkenal pelit wawancara.
Cerita seorang parasit lajang yang berusaha untuk bertahan hidup di ibukota dan menggapai cita-citanya.
Warning!!
Cerita saya bukan untuk semua orang, saya paham kalau banyak yang enggak merasa "relate" dengan cerita saya. Kepribadian Jani juga beda dengan kebanyakan perempuan.
Terima kasih. Sebagian cerita di-unpublish.