SYIFA
  • Reads 104,208
  • Votes 8,244
  • Parts 41
  • Reads 104,208
  • Votes 8,244
  • Parts 41
Complete, First published May 03, 2016
Mature
"Kalau Kakak bisa meninggalkan Tuhan, maka aku pun sama. Aku siap pergi bersamamu menentang Tuhan dan disiksa penuh penghakiman. Kamu suamiku, akan kuikuti ke mana pun langkah kakimu pergi. Termasuk berlari meninggalkan Tuhan itu sendiri."

"Kamu nggak boleh meninggalkan Tuhan seperti saya!"

"Kenapa?"

"Karena saya nggak mau kamu merasakan tersiksanya merindu, dan sakitnya terluka saat kamu meninggalkan Tuhan sama seperti yang saya lakukan. Jangan pernah tinggalkan Tuhan hanya karena kamu cinta saya. Karena saya takut kamu juga akan meninggalkan saya, saat kamu menemukan cinta yang lebih sempurna."

★★★★★★★★★★★★★

Tentang para pendosa yang dipermainkan oleh takdir Tuhan.
Tentang mereka yang memiliki rahasia kelam.
Tentang mereka yang ingin menuntut balas dendam.
Tentang kebencian yang mampu dikalahkan oleh kerinduan. 
Dan, tentang mereka yang berani mempermainkan pernikahan.

Judul Sendu Merindu diganti Salah Sangka

Cover by Pinterest
All Rights Reserved
Sign up to add SYIFA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
365 Days (End) cover
Diary Nikah Muda cover
Dark Love cover
WADAH  (Boruto: Naruto Next Generations x reader) cover
Captain, I'm Yours cover
Zahra: Te amo, my Lecturer cover
GAVIN 21+ cover
Arsena 2 - Kamu Seindah Senja cover
HUJAN | END cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover

365 Days (End)

33 parts Complete

Ini adalah kisah gadis bernama Livia Almahera bersama 365 harinya. Livia tidak mengira jika keputusannya menerima tawaran kerja di apotek akan membawa dampak besar terhadap hidupnya. Terlebih apa yang ia impikan untuk kuliah bisa terwujud. Ia menjadi salah satu orang terpilih yang akan mendapatkan beasiswa. Namun, apa jadinya jika ternyata ia harus bertemu seorang Apoteker yang ternyata anak dari pemilik apotek tersebut. Bastian Sagala. Lelaki sombong dan dingin yang membuat hari-hari Livia di apotek serasa di neraka. Mampukah Livia menghadapi sikap Bastian yang terus mengusiknya? Akankah mimpi yang selama ini ia cita-citakan tercapai? **** "Pertemuan kita emang nggak semanis Habibi dan Ainun. Gak segombal Dilan pada Milea, tapi, banyak bertengkar seperti Tom and Jerry. Namun, satu hal yang harus lo tahu, apapun itu, tentang lo gue akan selalu ingat." ~Bastian Sagala