Ketakutan yang berawal dari sebuah mimpi membuat Nilam meminta kepada Rama, sang suami, hingga sedemikian rupa agar mau menikah lagi. Merasa tak kunjung hamil membuat Nilam tentu terpengaruh atas pikiran-pikiran buruk yang menggerogoti kepalanya. 'Kepergian' Rama sama sekali tidak masuk dalam list daftar kebahagiaannya, sebab kepergian kedua orang tua kandung untuk selama-lamanya pada beberapa waktu lalu masih membuat Nilam trauma akan sebuah perpisahan. Sempat terjadi perdebatan sebelum akhirnya Rama mengalah demi ketenangan sang istri. Dan ketika pernikahan telah terlaksana... Kehidupan mereka mulai terasa berbeda.... Nilam, yang hatinya di awal diam-diam sesumbar berpikir bisa "berbagi" dengan istri kedua suami, mulai menampakkan palung sesal. Terlebih berita kehamilan dari sang wanita kedua membuat Nilam berada di ambang timbulnya cemburu. Membuatnya mulai merenung ... Apakah keputusan yang timbul akibat sedikit rasa egoisnya dahulu adalah sebuah jalan yang berasal dari pertolongan Tuhan? Ataukah keputusan itu datang akibat otaknya sudah terkontaminasi dan dengan kata lain dikendalikan oleh pikiran buruknya sendiri? Disamping itu, konflik rumah tangga yang terus menguji kepercayaan, kesetiaan, dan ketegaran hati mulai berdatangan, perlahan membuat hubungannya dengan Rama naik-turun hingga akhirnya menggiringnya pada sebuah kunci yang dapat membuatnya melengkapi kepingan-kepingan puzzle yang sekian lama menjadi teka-teki. ? Yang alergi sama Full Drama, yang bisa muntah-muntah, atau jadi kejang-kejang (berharap nggak sampe kolaps juga, sih) karena nggak cocok sama cerita ini mending jangan baca, atau sudah nggak tahan dari awal-awal part langsung tancap gas ngepot aja. Kalian masih bisa tertolong. Maaf ye, nggak punya obatnya.
25 parts