Lika-Liku Luka

Matanya sembab, semalam ia benar-benar tak bisa tidur. Jari-jemarinya tak berhenti menari-nari diatas keyboard laptopnya, suara-suara tak tik tuk pun menemaninya hingga pagi ini. Ya, sekarang sudah jam 4 pagi, tapi dia masih sibuk duduk di depan laptop.
Matanya sudah sangat lelah, tapi ia sama sekali tak peduli. Kopi panas semalam yang membuatnya bertahan hingga pagi buta sekarang. Entah apa yang sedang ia ketik, yang sedang ia kerjakan, dan seolah-olah itu sangat penting baginya.
Ia tersenyum lebar saat menatap layar laptopnya, seakan ia telah menemukan apa yang selama ini ia cari-cari. Ia menarik napas panjang.....panjang sekali. Lalu segera ia menutup laptopnya sebelum meledak kepanasan. Ia melirik lagi jam di mejanya, dan itu membuat napasnya sedikit berat. Tapi, setidaknya ia masih punya waktu 1 setengah jam untuk sejenak menikmati kasur empuknya.
Segera ia menjatuhkan tubuhnya ke ranjangnya, brukk. Hanya butuh waktu sedikit untuknya terlelap dalam tidur.