Zaffar, Zayarine. Kita, dua insan bersatu membangun sebongkah memori yang bakal tersisa karna kamu akan pergi. Dengan lapang dada akan ku hadapi dengan wajah mendongak. Tapi alasan mu klise, Zaffar ku. waktu mu untuk tinggal kurang ciamik. Waktu dimana aku siap untuk bilang kamu lah satu per dua hidupku yang hilang. Zayarine bukan aku yang mudah menangis lewat mata ya, Zaffar. Zayarine yang ini, lebih milih melukis senyum di canvas a.k.a wajah, dibanding terang terlihat menangis. Itu bukan Zayarine aku. Zaffar, aku yang memilih diam dalam satu langkah, perlu kamu yang ber ekspresi bebas dalam langkah. Kamu Zaffar. Kamu. Kamu itu aku yang hilang Zaffar. Kamu Zaffar, kamu. Semua kata indah ini, dengan perdana aku berekspresi lewat tangisan. Dan cuma kamu Zaffar, kamu. Yang sukses membuatku keluar dari zona aman ku. Cuma kamu Zaffar, kamu...
8 parts