Am I Wrong?
  • Reads 110
  • Votes 10
  • Parts 2
  • Reads 110
  • Votes 10
  • Parts 2
Ongoing, First published May 06, 2016
"Lo pergi atau harus gue usir?" Bella menghentak dua orang perempuan yang sedang duduk dimeja kantin itu dengan keangkuhan yang dia miliki. Tanpa basa-basi ataupun berniat melawan, dua orang perempuan itu akhirnya melengos meninggalkan Bella yang masih menatap tajam mereka pergi dan kerumunan yang menontoninya sedari tadi. 

"Ngapain lo masih pada ngumpul? Pergi sana!" bentak Bella lagi pada kerumunan yang akhirnya satu persatu membubarkan diri.

Bisik-bisik pun terdengar.

"Dih. Emang dia pikir nih sekolah punya nenek moyangnya apa."

"Apaan sih tuh cewek, sok berkuasa banget."

"Cantik-cantik tapi sifatnya begitu. Cih."

"Kebanyakan gaya amat."

Satu lagi cowok dingin dipojok kantin yang menyaksikan tingkah Bella sedari tadi hanya menggelengkan kepalanya, "Ga pernah mau berubah ya tuh anak."

Kisah anak SMA yang mempunyai karakter dingin,angkuh,dan sombong itulah Abella Putri Salsabila.

dan Kisah anak SMA yang mempunyai karakter dingin, tapi peduli sesama, itulah Dimas Putra Revano.
All Rights Reserved
Sign up to add Am I Wrong? to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Kilian [END] cover
MAHESA cover
AV cover
FIX YOU cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
 ARGALA cover

Argavanil

37 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"