"Dengar Ryan, kelak akan ada seseorang yang sangat mencintaimu. Lalu.." Airin berhenti sejenak, untuk menyeruput milkshake coklatnya yang tinggal separuh, dan kembali melanjutkan bicaranya. "...dia pasti akan melarangmu melakukan hal seperti itu, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya." Ryan tersenyum manis mendengar celotehan gadis disebelahnya. Sebelum akhirnya memutuskan membuang batang kanker yang berada di antara jari telunjuk dan tengahnya tepat ke bawah kakinya, dan kemudian menginjak lintingan tembakau itu hingga abunya tidak lagi mengeluarkan asap. "Um, jadi apa itu artinya kau mencintaiku?" Tanya Ryan yang tak bisa menahan senyum. "Huh?" Airin mengerjap. Dan mendadak wajahnya memanas, melebihi panas matahari musim ini.