"Assalamualaikum, istriku," kalimat itu menyambut indra pendengaran Hana saat pintu kamar sudah sempurna terbuka. "Wa.. Waalaikumsalam.." lidah Hana terasa kelu, bahkan dia tak sanggup untuk mendongakkan wajahnya. Razan tersenyum, kedua tangannya menyentuh kedua pundak Hana, sekilas Hana mendongakkan kepalanya namun dengan cepat dia kembali menunduk, entah kenapa dia merasa begitu malu pada Razan, padahal kini Razan telah resmi menjadi suaminya.