" Keberkahan di Hari Pertama Sekolahku "
Siang hari yang cerah dan sejuk tiba-tiba menjadi tiupan angin badai yang menyelimuti tubuh ku ini dan ibu menjadi terasa dingin dan sakit. Karena berita buruk datang kepada kami secara tiba-tiba.
"Maaf bu, ada berita buruk yang ingin saya sampaikan kepada ibu." Kata pak RT sambil berwajah sedih.
"Ada apa pak? Tolong sampaikan kepada kami" kata ibuku dengan perasaan takut.
"Begini bu, tadi pagi ada kabar buruk dari tempat kerja suami ibu yang memberitahukan saya bahwa suami ibu Rima meninggal saat mengalami kecelakaan kerja. Saya turut berduka atas kejadian ini. Saya harap ibu dan pihak keluarga lainnya bersabar atas musibah yang tidak diketahui ini." Jawab pak RT.
"Innalillahi wainnalilahi rojiun, ...!" kata ibuku dengan perasaan sedih dan pasrah. Aku pun turut sedih mendengar berita yang dibawakan pak RT tentang Ayahku. Tubuhku terasa lemas dan dingin bagaikan bunga yang layu. Bagaimana aku bisa menjalani hidup ini sekarang tanpa ayahku. Selain itu, ibuku menjadi sedih dan kini ia harus menjadi tulang punggung keluarga. Aku berharap semoga Allah Swt menghapuskan segala dosa-dosa ayahku selama didunia. Semoga Allah swt memberikan kekuatan dan ketabahan kepada ibuku dalam menjalani hidup yang keras ini.
Kami pun pindah dari desa. Ibu kini menjadi tukang cuci baju di tetangga dan menjual nasi goreng dirumah. Sementara aku mengurus sekolah baruku, aku terpaksa harus belajar dirumah selama 1 semester. Sambil mengurus sekolah abruku, aku juga membantu ibu menjual nasi goreng dirumah. Alhamdulillah sekarang aku bisa masuk SMP Unggulan , ditolong dengan jalur prestasiku. Karena esok adalah hari pertama aku sekolah, Aku berencana untuk menjual nasi goreng di sekolah karena aku kenal petugas kantin di sekolah baruku itu.
"Bu, bagaimana kalau anita menjual Nasi goreng ke sekolah Anita bu"kataku.
Bersambung...