Stone Cold (Chanji Married Life)
  • Reads 50,517
  • Votes 3,500
  • Parts 16
  • Reads 50,517
  • Votes 3,500
  • Parts 16
Ongoing, First published May 13, 2016
[Beberapa chapter PRIVAT] 
Perjalanan dan kehidupan rumah tangga dua insan yang tidak,tepatnya belum saling mencintai menuju kebahagiaan yg mereka inginkan,apakah akan terus bersama atau justru berpisah yg mereka inginkan?
Kerasnya Batu ego masing-masing individu akan berakibat pertengkaran dan perdebatan disegala hal, bagaimana jika sikap ini dimiliki kedua anak manusia yang telah diikat oleh janji suci pernikahan? 
Mungkin jika dilihat dari luar rumah tangga mereka sangat hangat, dengan profesi yang tak jauh beda dan kekayaan yang mereka miliki, seolah-olah tak kekurangan apapun. Namun dibalik itu semua sebenarnya tak sehangat itu, bahkan cenderung dingin. 
Kemudian bagaimana keduanya menjalani berbagai masalah dengan ego sekeras Batu dan mencairkan gunung es rumah tangga mereka? 
Tidak untuk dibaca anak-anak!
Hati-hati Typo bertebaran!
All Rights Reserved
Sign up to add Stone Cold (Chanji Married Life) to your library and receive updates
or
#212exopink
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.