Story cover for Amazed Or Fall In Love(?) by RiskaAuliaaa
Amazed Or Fall In Love(?)
  • WpView
    Reads 107
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 107
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published May 13, 2016
Pas awal masuk SMA aku itu agak takut karena aku tau pasti seniornya garang" dan ternyata nggak garang kok cuma kita disuruh keya orang gila-_- cuma agak judess doang deh senior nya 

Aku pun sudah mulai siap" untuk MOS besok barang" sudah aku siapkan sesuai perintah kaka osis yg kemarin sudah dikasih tau.

"Aduh gak kerasa aja nih udah pagi lagi aja" caca pun langsung mandi,sarapan dan siapin lagi buat nanti mos kebetulan banget aku masuk siang jadi pagi pagi nya masih bisa beres"in barang nya.

Dan gak kerasa aja udah jam 12  "aduh udah jam 12 aja ah coba telvon ayu dulu deh biar bareng kesana nya "aku pun langsung meraih gadget yg ada diatas tas ku
Ayu :hallo ca,apa?
aku : iyah yu hmmn nanti mos berangkat nya bareng yaa,gua kerumah lu jam set1an oke?
Ayu : oke deh ca


" ribet banget deh mau masuk sekolah baru aja harus begini dulu,dijadiin kaya orang gila ini mah"gerutu caca sambil memakai kan tas keranjang dan dihiasi dengan sayap tinker bell dibelakng nya,papan nama yg amat besar
All Rights Reserved
Sign up to add Amazed Or Fall In Love(?) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
POSSESIVE SENIOR  by tuutarii
27 parts Ongoing
Naya pikir MOS bakal jadi minggu paling membosankan di awal SMA. Tapi semua berubah waktu dia disuruh maju gara-gara cerewet terus pas baris. Di depan lapangan, dia malah ngerocos ke senior galak yang jadi panitia. "Kenapa sih harus diem? Lo pikir lo seram gitu, Bang?" Senior itu cuma menatap tajam. Datar. Tapi gak pergi. "Nama lo siapa?" "Naya. Tapi lo bisa panggil gue cewek paling nyebelin yang pernah lo temuin." Itulah awal pertemuan Naya-siswi kelas 10, centil, cerewet, dan nggak kenal takut-dengan Rayan, kakak kelas yang terkenal dingin, cuek, dan gak pernah dekat sama cewek mana pun. Tapi sejak hari itu, dunia mereka berubah. Rayan yang tadinya galak dan acuh, mulai sering muncul di sekitar Naya. Dari awalnya ngasih peringatan, jadi ngajak ngobrol, dan diam-diam melindungi. Walau wajahnya tetap datar, tapi Naya pelan-pelan sadar... "Lo ngikutin gue?" "Biarin." "Ngapain?" "Biar gak ada yang godain lo." Di balik ekspresinya yang susah ditebak, Rayan ternyata punya sisi manja dan posesif. Tapi hanya untuk satu orang: Naya. Bukan karena dia lemah atau manis, justru karena Naya beda. Dia berani, bawel, dan gak takut ngelawan. Tapi justru itu yang bikin Rayan gak bisa ngelepasin. Dunia SMA mereka penuh dengan drama, cewek-cewek yang gak suka, gosip dari geng cowok, bahkan masa lalu Rayan yang rumit. Tapi satu hal pasti: Naya bukan cewek biasa. Dan Rayan bukan cowok yang gampang goyah. Meski banyak hal menguji hubungan mereka, Naya tahu satu hal: "Kalau gue posesif, itu karena lo terlalu berharga buat dilepasin."
MEMORI by heningaprilw
10 parts Complete
Katanya kehidupan di SMA itu menyenangkan, masa-masa indah itu saat di SMA (entah aku mendengar kata-kata itu dari mana?), saat-saat MOS, teman-teman baru, guru dan mata pelajarannya, pokoknya mereka bilang masa-masa indah ada di saat SMA. Baru masuk saja aku sudah kena hukum. syukurnya bukan hanya aku yang dapat hukuman ada empat orang lagi, setidaknya aku tidak perlu menanggung malu sendirian. Aku tidak menyangka kalau mereka akan menjadi sahabatku hanya karena kami mendapatkan hukuman di hari pertama MOS. Ya, kehidupanku di awal SMA saja sudah sial. Dan kesialan ini ternyata terus berlanjut, sebelumnya aku tidak pernah dapat perlakuan yang kejam di kelas atau pun di kehidupan sosialku. Tapi sejak masuk SMA ada beberapa orang yang ternyata tidak menyukaiku, beberapa kali aku mendapatkan bully entah siapa yang melakukan semua ini ke aku, pasti dia sangat membenciku. Beberapa kejadian, bully, terus terjadi. yang awalnya hanya gangguan-gangguan kecil sampai pada titik aku hampir mati karena beberapa orang memukuliku. Aku semakin yakin kalau kejadian saat aku di SMP ada hubungannya dengan semua yang terjadi saat ini. Keluarga memintaku untuk tidak mencaritahu sendiri dan memintaku untuk menyerahkan semua ini ke pihak yang berwenang. Tapi aku tidak bisa berdiam diri, ada sesuatu yang mengganjal di dada. Aku tidak terlalu ingat mengenai ke jadian saat aku SMP, tapi setiap kepingan ingatan ku mengenai kejadian saat SMP perlahan terkumpul, walau hanya beberapa dan sisanya masih kabur. Aku ingin mengetahui apa yang terjadi kepadaku saat SMP, siapa yang melakukan itu terhadapku dan kenapa kejadian saat ini seperti tidak asing bagiku!? aku ingin jawaban atas semua pertanyaan yang ada di kepalaku.
You may also like
Slide 1 of 9
kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai) cover
POSSESIVE SENIOR  cover
Nanatsu no Taizai : Four Knights of the Apocalypse x reader cover
chikara family  cover
First Love [Proses Editing] cover
MEMORI cover
Cinta? RASAIN SENDIRI cover
Perjodohan (Zeesha) cover
THE MAFIA cover

kelahiran kembali: ketika semesta mengizinkan mengulang kehidupan (selesai)

38 parts Complete

[lowercase-selesai] "masuklah, hari pertama masuk sekolah akan menyenangkan." mataku membulat, terkejut tentu saja. bagaimana pun aku sudah melewati itu 12 tahun yang lalu. seharusnya sekarang aku berada di kosan, menyelesaikan tugas dari dosen. "belajar yang rajin, oke?" ibu mendorong punggungku hingga mencapai pintu. di dalam sudah banyak anak sekolah sadar dengan seragam putih merah, lengkap dengan dasi, itu masih terlihat kaku dan baru. beralih melihat seragamku sendiri, ini masih memiliki bau toko, dan tali tas gendong di bahu, berwarna biru muda. aku melihat ke belakang, kearah ibuku yang tengah memberi semangat dengan tangannya. setelah menghembuskan napas, dengan senyum kecil aku melangkah dan berhenti di depan kelas. hampir semua kursi dan meja penuh, kalau tidak salah jumlah anak seharusnya 44 orang. senyumku semakin melebar, menyadari mereka semua sangat familiar, wajah-wajah yang masih polos dan imut. fokusku terkunci pada sosok anak laki-laki yang sedang menulis dibuku catatannya. seperti musim semi yang datanng lebih awal. di antara ruang kelas yang sudah tua dengan cat yang mulai using, suara berisik anak-anak dan masa lalu yang kembali terulang, aku menemukannya. reza irvan wijaya, nama yang tak pernah hilang dari ingatanku selama 12 tahun.