Semua ini berawal ketika Irisha Kirana dipaksa menjaga toko kue milik tantenya. Dengan tingkah konyol khas dirinya, ia melayani seorang laki-laki berambut cepak yang datang membeli kue. Dengan tampang tak berdosanya, sebuah perkataan yang tak penting pun keluar dari mulut Irisha. Membuat laki-laki itu dengan sabar menanggapi omongannya. Harusnya ia tahu kapan waktu yang tepat untuk membeli kue. Agar tidak terjebak dalam percakapan super 'nggak penting' yang dibuat oleh cewek ini.
Akibat percakapan tak penting mereka di tokoh kue, tanpa sadar Irisha selalu memimpikan kejadian itu secara berulang-ulang. Namun, semua itu berakhir ketika Adnan, seorang pembuat humor recehan di kelas Irisha, Selalu mengganggu gadis tersebut setiap hari.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.