Story cover for [ KAMU & AKU ] by TikaNfa
[ KAMU & AKU ]
  • WpView
    Reads 458
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 458
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 7
Complete, First published May 14, 2016
Hayy semuanya aku akan menulis cerita yang pertama kali aku mencoba

"Hari pertama sekolah tepatnya di SD Jaya Sakti yahhh dulu sempat pindah disitu peryama kali aku sekolah di situ awalnya sihh gak punya teman akhirnya punya teman dan juga sahabat "Nihhh,aku kenalin semua sahabatku ada 3 yaitu  Rena ,Tasya ,dan Tata 
Ini sahabatku Rena cenderung pendian ,Tasya orang nya pintar dan baik ,dan Tata dia orang nya cerewet". Ohh hiya kenalan dulu dengan aku nama ku adalah Siska 
Aku bersama sahabatku yang selalu setia menemaniku dalam keadaan yang susah maupun senang .
Aku belum pernah mencintai seseorang , Nahh ini aku pun juga tidak tau apa arti cinta .suatu hari aku bersama ke 3 sahabatku sedang duduk,pada waktu itu aku melihat sesorang cowok yang tidak aku kenal,setelah aku tanya pada salah satu sahabatku "Ehhh,Tata siapa cowok itu ? ". Tata pun menjawab " Masak kamu tidak kenal itu lo,,,anak baru sekolah kita ,Emang kenapa kamu suka ya ?" 
"Ihhh enggak ngapain aku suka ".
All Rights Reserved
Sign up to add [ KAMU & AKU ] to your library and receive updates
or
#38tata
Content Guidelines
You may also like
Bawa Aku Pulang (End) by Rizardila
9 parts Complete
By a True Story Tentang dua anak muda yang menghabiskan waktunya bersama di masa putih abu-abu. -- Ponselku bergetar. Layarnya menyala terang. Nama Widya muncul di sana. "Za. Belum tidur?" Tanyanya dalam pesan itu. Aku melirik jam yang terdapat di sudut kanan atas layar ponsel, mendapati kini sudah jam dua pagi. "Belum, kenapa, Wid?" Aku bertanya balik. "Temenin gue teleponan dong! Gue enggak bisa tidur, nih." Sebenarnya, walau berada di kamar, aku sedang sibuk bekerja dengan komputerku. Namun, sejak mengenalnya delapan tahun lalu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya. "Oke." Balasku singkat sebelum akhirnya ponselku berbunyi, ada telepon masuk darinya. "Masih kerja?" Terdengar suaranya di sebrang sana. "Udah selesai, kok." Aku terpaksa berbohong. Padahal, aku mengesampingkan pekerjaanku untuknya. "Kenapa? Kok susah tidur? Emangnya mikirin apaan?" "Enggak tau, nih. Akhir-akhir ini, rasanya susah banget tidur cepet." "Lu kebanyakan tidur siang kali? "Bisa jadi, sih. Soalnya gue tidur bangunnya agak siang. Hahaha. Omong-omong, gue ganggu, enggak?" "Ganggu? Enggak, kok." "Emang lu lagi di mana, Za?" Tanyanya. "Di kulkas." "Hahaha." Ia tertawa. Aku selalu suka mendengar tawanya. "Serius ih! Lu lagi di mana?" "Di rumah, Wid. Kenapa, sih?" "Gapapa, nanya aja." Balasnya. "Oh iya, selain kerja, lu sibuk apa lagi deh akhir-akhir ini, Za?" Tanyanya padaku. Entah apa jawabanku atas pertanyaan itu. Yang jelas, aku bicara dengannya cukup lama. Mulai dari membicarakan soal kesibukan selain pekerjaan, sampai akhirnya membicarakan masa-masa SMA, dulu. Iya, Widya adalah temanku saat masih SMA. Aku mengenalnya sejak delapan tahun lalu. Aku ingat bagaimana aku mulai mengenalnya waktu itu.
DIA ADALAH NAJA by ift2000
52 parts Ongoing
*** Aku Nasya Anindya Arkana. Lebih mudahnya, sebut saja Naya. Hari ini adalah hari kelulusanku, setelah kurang lebih empat tahun lamanya aku menempuh pendidikan strata satu di kampus yang ada di ibukota provinsi. Aku satu-satunya anak orang tuaku, maka dari itu sifatku sedikit manja, tapi aku juga mandiri kok. Papaku adalah Papa Arkana, beliau pemilik salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti. Kalau Mama, namanya Gayatri. Agar lebih mudah mengingatnya, sebut saja Mama Iyat. Beliau adalah istri Papa, Mamaku. Mama gak kerja, karena yang kerja anak buahnya. Mama punya beberapa butik di beberapa kota, salah satunya di kota tempat tinggal kami sekarang. Ah iya, aku hampir lupa. Aku juga punya seorang kekasih, dia dua tahun lebih tua dariku. Dia anak dari sahabat Papa. Kami bertemu sejak aku berusia delapan belas tahun, ya benar, saat aku menjadi mahasiswa baru di kampusku. Kekasihku itu dulunya seorang presiden mahasiswa, aku beruntung karena bisa mendapat banyak pelajaran darinya. Kebetulan kami juga mengambil jurusan yang sama, jadi jika aku tidak paham dengan mata kuliahku, dialah yang membantuku dan menjelaskan ulang hingga aku paham. Hubungan kami sudah berjalan sekitar tiga tahun. Lalu satu tahunnya bagaimana, bukankah aku kuliah selama empat tahun? Ya, satu tahunnya adalah masa pengenalan, pendekatan dan perkelahian. Hampir setiap hari dia mengusiliku, katanya agar aku selalu mengingatnya walaupun yang kuingat hanya tingkahnya yang mengesalkan. "Naya, kamu sudah bangun nak, cepat siap-siap" ucap Mama Iyat dari luar kamar. "Iya Ma, ini mau siap-siap" sahut Naya. Naya menutup laptopnya setelah mengupload beberapa kata yang barusan dia ketik disana.
(Not) Perfect by windiyadariani
32 parts Complete
"Walaupun aku hanya kau anggap pura pura dan mainan saja. Tetapi aku akan tetap berjuang untuk bisa mendapatkan hatimu" ~Alvinda Viona Pratama "Cowok itu membuktikan cintanya dengan perbuatan!!, dan yg di pegang itu ucapannya. Jadi belom saatnya gue bilang ke elo, kalo gue cinta sama lo!, Sebelum gue nge buktiin perasaan itu!!" ~Deon Andreas. Cerita ini menceritakan tentang seseorang yg menginginkan sesuatu yg sempurna, kehidupan sempurna, prestasi yg sempurna, dan sesuatu sempurna yg membuat ia ingin memilikinya. Perkenalan tokoh utama!: Namaku Alvinda viona pratama aku tinggal bersama papaku namanya Very pratama, aku tak memiliki mama sejak aku kecil kata papa mamaku meninggal pada saat aku berumur 3 tahun, mamaku mengidap penyakit entah apa namanya papa tak pernah menjelaskannya padaku. Jika aku bertanya pada papa, papa hanya menjawab mama pergi karena dipanggil sama tuhan karna tuhan nggak mau mama lama lama tinggal di dunia dia terlalu sayang sama mama. Dulu Aku hanya mengangguk jika papa berkata seperti itu tapi sekarang entahlah rasanya aku tak percaya. Oya papa bilang mama cantik, baik, wajahnya mirip denganku cuma tinggi badannya saja yg berbeda papa bilang mama itu tinggi, tingginya saja mencapai dagu papa. Sedangkan aku, aku memiliki tubuh yg pendek tapi papa bilang aku bisa tinggi tapi nanti. "Jadi maksud papa aku belum tumbuh?" tanya ku waktu itu tapi papa bilang aku juga bisa tinggi kaya papa, cuma belom waktunya aja. Oya mulai besok aku sekolah di SMA Bakti mulia dan masuk di jurusan ipa 2. Happy reading! (Cerita ini bukan menceritakan seseorang yg sempurna! " Follow sebelum baca ada bagian cerita yg saya private secara -'д'-
You may also like
Slide 1 of 10
Bawa Aku Pulang (End) cover
Perfection of life (GRESHAN) cover
Kaka Mu Ganteng - New Fersion cover
DIA ADALAH NAJA cover
(Not) Perfect cover
Melupakan seseorang  cover
cinta tak kau anggap (end) cover
my story (Greshanfamily) cover
POSESIF (END) cover
V A B I O L A (COMPLETE) cover

Bawa Aku Pulang (End)

9 parts Complete

By a True Story Tentang dua anak muda yang menghabiskan waktunya bersama di masa putih abu-abu. -- Ponselku bergetar. Layarnya menyala terang. Nama Widya muncul di sana. "Za. Belum tidur?" Tanyanya dalam pesan itu. Aku melirik jam yang terdapat di sudut kanan atas layar ponsel, mendapati kini sudah jam dua pagi. "Belum, kenapa, Wid?" Aku bertanya balik. "Temenin gue teleponan dong! Gue enggak bisa tidur, nih." Sebenarnya, walau berada di kamar, aku sedang sibuk bekerja dengan komputerku. Namun, sejak mengenalnya delapan tahun lalu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya. "Oke." Balasku singkat sebelum akhirnya ponselku berbunyi, ada telepon masuk darinya. "Masih kerja?" Terdengar suaranya di sebrang sana. "Udah selesai, kok." Aku terpaksa berbohong. Padahal, aku mengesampingkan pekerjaanku untuknya. "Kenapa? Kok susah tidur? Emangnya mikirin apaan?" "Enggak tau, nih. Akhir-akhir ini, rasanya susah banget tidur cepet." "Lu kebanyakan tidur siang kali? "Bisa jadi, sih. Soalnya gue tidur bangunnya agak siang. Hahaha. Omong-omong, gue ganggu, enggak?" "Ganggu? Enggak, kok." "Emang lu lagi di mana, Za?" Tanyanya. "Di kulkas." "Hahaha." Ia tertawa. Aku selalu suka mendengar tawanya. "Serius ih! Lu lagi di mana?" "Di rumah, Wid. Kenapa, sih?" "Gapapa, nanya aja." Balasnya. "Oh iya, selain kerja, lu sibuk apa lagi deh akhir-akhir ini, Za?" Tanyanya padaku. Entah apa jawabanku atas pertanyaan itu. Yang jelas, aku bicara dengannya cukup lama. Mulai dari membicarakan soal kesibukan selain pekerjaan, sampai akhirnya membicarakan masa-masa SMA, dulu. Iya, Widya adalah temanku saat masih SMA. Aku mengenalnya sejak delapan tahun lalu. Aku ingat bagaimana aku mulai mengenalnya waktu itu.