Kenzi mencintai Alara melebihi cintanya pada diri sendiri. Seburuk apa pun mental Alara seperti yang dokter jiwanya voniskan, tidak sebersit pun dia berpikir untuk meninggalkan belahan jiwanya. Alaranya tengah terluka, sebagai pria yang mencintainya, Kenzi ingin melakukan apa pun demi kesembuhan gadisnya. Namun tidak~ Ketabahannya diuji, ketika Alara perlahan mulai melupakannya. Melangkah di jalannya sendiri, memilih menghindarinya. Alara merasa dia tidak pantas. Dia terlalu hina dan rapuh untuk bersanding di sisi Kenzi. Mengabaikan Kenzi yang terluka, dia menjauh atas keinginannya sendiri. Terutama saat depresi yang diidapnya mulai meningkat ke titik yang paling ditakutinya. Alara Dintara divonis mengidap~ Skizofrenia.