Hidupku dimulai sejak pertama kali lahir dan menghirup kejamnya dunia ini, aku tak pernah berharap akan hidup selama ini . Dilahirkan dari keluarga kaya tak pernah ku minta, selama ini aku selalu berharap kasih sayang dari kedua orang tuaku, tapi ibu kandung yang kusayang selama ini hanyalah palsu belaka, dia hanya seorang ibu tiri yang tidak pernah menyayangiku sedikitpun, terkadang aku merasa tidak lebih baik dari bawang putih bahkan aku lebih menyedihkan dari tokoh menyedihkan itu.
Sosok ayah yang kuharapkan baik seperti dalam tokoh sama saja seperti Ibu, tak ada satupun yang menyayangiku, aku selalu bertanya mengapa mereka merawatku sedangkan mereka tidak mengharapkan ku sedikitpun . Kehidupanku tambah diperparah saat aku memiliki adik yang sama- sama diangkat sepertiku, tapi nasib kami berbanding terbalik, dia mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuaku , dia adikku merupakan anak angkat yang diadopsi dari adik kandung ibuku.
Setiaphari aku selalu berusaha menyenangkan hati ibu , bahkan aku terbangun sebelum ayamku sijago terbangun , sejak berusia 8 tahun aku sudah mengerjakan semua pekerjaan rumah , tapi aku tak pernah marah pada ibuku , aku selalu berharap dia mau membangunkanku saat pagi hari, memelukku, bahkan menciumku . itu hanyalah khayalan yang tak kunjung datang, Tak sedikitpun aku ingin berpisah dari orangtuaku , aku sering membiarkan adikku mencaci serta memakiku bahkan menendang dan memukulku , teriak dan minta tolong percuma saja , itu semua hanya memperparah keadaan , yang ada aku bagaikan mendapatkan sambaran petir bertubi- tubi .
Namaku Nara , Anak bodoh dan tidak tahu apa-apa kata ibuku , Aku selalu meminta kepada tuhan untuk mengubah sikapnya kepadaku walaupun hanya sekejap saja . Hari ini puasa pertama yang kunantikan, saat adzan berbunyi aku ingin sekali memakan buah berduri itu, walau hanya tersisa 2 biji yang dagingnya tak lebih tebal dariku , bahkan tidak ada rasa serta ku kira ini hanyalah sisa jilatan dari adikku .......All Rights Reserved