"Kamu salah, Al." Pandangan Rara kini menatap lurus dedaunan mangga yang ada di depannya. "Salah?" Suara Alam terdengar bingung, sehingga ia kembali mengulangi kata-kata Rara. Sebagai jawaban, Rara mengangguk. "Pelangi itu bagiku, bukan hanya tujuh warna yang dapat hidup berdampingan. Pelangi itu adalah kehidupan, Al. Seperti warna merah ini, aku lambangkannya sebagai keberanianku menghadapi dunia yang tidak selalu baik." Rara menunjuk warna merah pelangi yang ia gambar di dalam buku The Rainbow miliknya. Lalu menunjuk warna-warna yang lain dan menjelaskan filosopi di dalamnya. "Jingga. Aku menyebutnya sebagai keoptimisanku dalam memperjuangan sesuatu." "Dan aku menemukan kreatifitasku lewat warna ini, Al, warna kuning. Entah mengapa setiap kegelisahanku saat mencari suatu ide. Hanya dengan memandang warna ini, sesuatu yang baru akan muncul." Rara diam dan tak lagi bicara. Ia menunggu Alam membuka suara untuk bertanya tentang filosopi warna lain dari pelangi.