Story cover for In the Edge by sweetypuff_
In the Edge
  • WpView
    Reads 86
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 86
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published May 31, 2016
"Apakah kau merasa kata penantian adalah sesuatu yang membosankan untuk didengar? Dan menanti adalah hal yang paling membosankan untuk dilakukan? Aku tahu, dan jawabannya benar. Tapi aku tak tahu mengapa diriku masih duduk di atas tebing seorang diri dan menatap ke arah tenggelamnya matahari. Siang berganti malam, begitu sebaliknya. Hari-hari tak pernah berubah. Dan begitu pula penantianku, tak kunjung menunjukkan perubahan hasil."

"Tapi aku sadar bahwa secara otomatis diriku menantikan hari-hari panjang sebelum penantian ini dimulai. Seseorang membuat janjinya padaku, dan kuingat setiap kata yang keluar dari mulutnya. Maka disinilah aku menanti kapan janji itu akan ditepati."

Jika Jane bisa mengulang masa lalu, maka hal itu akan menjadi harapannya.
All Rights Reserved
Sign up to add In the Edge to your library and receive updates
or
#834comfort
Content Guidelines
You may also like
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
FRIENDzone (Completed) by YayuYatimah
47 parts Complete
Awalnya memang teman biasa, Namun tiba-tiba datang rasa cinta. Namun hanya salah satu saja yang dihati merasakan cinta. Awalnya memang tidak ada rasa, Namun akhirnya ada rasa yang istimewa. Namun salah satunya hanya masih ingin tetap jadi TEMAN saja. Menjadi teman yang akrab rasanya tidak cukup, tak rela rasanya jika si dia akhirnya bersama orang lain. Diri ini yang harusnya menjadi jodohnya. Seolah ia tau apa yang kita harapkan, Namun ia tak pernah mau menjelaskannya. Seolah semua ini memang tidak apa-apa, tetap berteman bersahabat saja. Cinta memang tidak tau datangnya, entah itu sahabat. Namun memang kita tidak bisa memaksa orang lain mencintai kita. Berharap ada kesadaran hati darinya, keterbukaan darinya. Agar diri tak sekedar dijadikan teman saja. Masih menanti kepastian, namun memang rasanya makin sesak hati. Takut berharap terlalu tinggi, takut lebih sakit hati lagi. Terkadang memang pertemanan atau persahabatan menjadi ada yang mengganjal dihati, saat diantaranya tumbuh asmara disatu sisi. Mungkin hanya akan tetap jadi teman seperti biasa, kecuali akhirnya hatinya saling tergerak untuk mau bersama jadi jodoh juga. ___ Ini kisah cinta tak berbalas, Cinta sendirian. Dimana cinta ini hanya menyakiti dia yang mencintai, bukan cinta sempurna terlebih abadi. Karena ini bukan romansa remaja. Ini kisah perjuangan gadis sederhana, yang berharap setiap kebangkitannya dari kegagalan bisa menemui keberhasilan. namun, kegagalan menyambut. Ini kisah series semua asmara sang Gadis. INI KISAHKU ... "Jangan memandang orang dengan rendah kecuali kamu ingin menolongnya untuk bangkit." Shopia Andini. "Cintai apapun yang ada didunia dengan sewajarnya. Karena apapun yang ada di dunia tak ada yang abadi." Wildan Pratama. "Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu." Yayu Yatimah. --- Real My Imagination YayuYatimah. On Published: AGUSTUS 2018 Completed : MEI 2019
Lovakarta by imaginayii
71 parts Complete
[COMPLETED] Lovakarta #1 Julukannya Hujan istimewa. Soalnya, Hujan yang satu ini selalu di damba-damba. 999 dari 1000 hati menyatakan ketertarikan padanya. Seharusnya, cerita ini mudah. Hujan tinggal pilih saja salah satu dari 999 hati yang ada. Tetapi, Hujan justru mengambil alur susah. Ia malah jatuh cinta pada 1 hati yang menyatakan penolakan mentah-mentah. Rintik yang menggelitik. Gerimis yang manis. Sampai Hujan deras yang melenyapkan panas. Hujan mencoba semua intensitas berusaha membasahi sang hati dengan kesejukannya. Hanya saja, tingkah sang hati yang selalu menghindar dari Hujan membuat jalan cerita jadi rumit pangkat tiga! Menariknya, beribu luka yang diterima Hujan istimewa sama sekali tidak dianggapnya sebagai alasan untuk menyerah... **** [COMPLETED] Lovakarta #2 Kata orang, cinta tak ubahnya sebuah impian. Butuh pengorbanan. Menuntut diperjuangkan. Tapi, pernahkah kau sampai menjadi Hujan sepertiku? Yang terus merintik, hanya untuk membuat dia tertarik. Selalu bersikap semanis gerimis, bahkan setelah berkali-kali ditepis. Juga tidak pernah lelah menderas, meski sama sekali tak dapat balas. Sungguh. Cinta ini bukan hanya menjadi ketidakadilan untukku. Lebih dari itu, aku tersakiti begitu jauh. Sampai tidak bisa membedakan apakah yang sedang kujalani adalah serangkai cerita, atau sekedar sebuah pengalaman terluka? Tapi, walau menjadi Hujan adalah patah hati terbesarku. Semua itu tidak akan membawa pengaruh. Tidak pula merubah sesuatu. Sebab, ujung-ujungnya, aku tetaplah aku. Si Hujan yang cuma tahu satu. Jatuh.
You may also like
Slide 1 of 10
Eliinaa cover
Hopeless cover
FRIENDzone (Completed) cover
Ketaksaan Cinta ✔️ cover
Another Goodbye (The Other Side 2) cover
Anugerah Patah Hati [COMPLETE] ✔ cover
In The Sunrise cover
Waiting For You cover
43 Bagian Cerita Vanys [END] cover
Lovakarta cover

Eliinaa

5 parts Complete

Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.