Buzzer Beater [END]
  • Reads 57,128
  • Votes 2,927
  • Parts 28
  • Reads 57,128
  • Votes 2,927
  • Parts 28
Complete, First published Jun 02, 2016
Mature
[SINOPSIS] - Terbiasa bersama sejak kecil membuat rasa sayang antara Brandon dan Bianca tumbuh menjadi benih-benih cinta. Sayangnya kebersamaan itu tidak bisa begitu saja terjalin akibat banyaknya perbedaan pemikiran dan sebuah trauma. Hampir setiap waktu Brandon meyakinkan Bianca namun mendapat jalan buntu. Hingga sampailah pada batas yang membuat Brandon menyerah memperjuangkan cintanya.

Berbanding terbalik dengan Bianca yang merasa kehilangan saat Brandon tak di sisinya, terlebih muncul sosok wanita yang kini menemani kesuksesan Brandon sebagai seorang pemain basket profesional. Layaknya permainan bola basket, di saat kondisi menengangkan seperti ini Bianca berharap usahanya di detik terakhir mampu mengubah dan memenangkan kembali hati Brandon. Mampukah keduanya melewati perbedaan dan menyatukan cintanya?



Buzzer Beater: merupakan tembakan yang dilakukan ketika waktu dalam suatu kuarter masih tersisa namun bola baru masuk setelah waktu habis dan terdengar suara buzzer (tanda waktu habis) dalam pertandingan basket.
All Rights Reserved
Sign up to add Buzzer Beater [END] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Imperfect Couple cover
LAST MAN TO LOVE (END - WATTPAD) cover
Broken Windows cover
Love Rendezvous in Paris (Completed) cover
The Stepsister [Completed] cover
Once Upon A Time [21+] cover
because of my stupidity cover
5 Criteria To Be My Boyfriend cover
Games Of Love cover
With Love (Playstore) cover

Imperfect Couple

23 parts Ongoing

Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan. Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri. Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama. Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan. Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka?