Mungkin hati Rini telah mati atau mungkin beku. Dan ia percaya tak kan ada yang mampu menghidupkannya atau sekedar mencairkannya. Rini telah melupakan apa yang disebut dengan perasaan. Perasaan yang dulu telah menjadikannya gadis beku yang tak mau mengenal kenyataan. Kenyataan yang disebut CINTA. Tapi apakah selamanya keyakinannya itu benar? Tak kan ada yang mampu membuat cinta hadir dalam hidupnya? Bagaimana jika seorang yang tak pernah terbayangkan sama sekali dalam hidup Rani yang malah akan membawakan kenyataan itu padanya? Argaz, seorang yang baru dikenalnya dan harusnya dibencinya. Ataukah Bima, sahabat yang paling mengerti hidupnya?