SaBiT(Satu Bintang Terakhir)

Penyesalan memang selalu datang terakhir. Semua yang merasakan penyesalan tentu saja akan menyebabkan perih di hati, merasa bersalah dan mencoba memperbaiki.
Shafa yang mencintai Anan sejak SMP dalam diam dan diketahui oleh Anan, bukan mendapat sambutan baik oleh Anan, malah tidak dipedulikan oleh Anan. Anan tidak perduli, tidak melihat. Ia hanya tahu bahwa Shafa naksir kepadanya.
Hingga semua berawal dari Anan melihat seorang anak baru yang ia kenal lalu pada saat itu juga ia luluh oleh pesona Shafa, dan berambisi untuk mendapatkannya. Namun, Shafa yang bisa dikatakan telah melupakan semua perasaannya menghiraukan Anan. Ia tidak balas denam, ia hanya tidak ingin jatuh cinta pada orang yang salah lagi.
"Kalo dulu gue salah gue mau nebus semuanya sekarang. Kalo gue ga tebus sekarang, sampe mati pasti gue dihantui rasa salah Shaf," Anan mencoba untuk menatap mata Shafa.
" Kalo lo emang ngerasa bersalah , kesalahan lo udah gue maafin kok ,An."
" Tapi lo menjauh Shaf, gue emang brengsek kok Shaf. Tapi cinta gue ga brengsek, Cinta gue ke lo itu tulus. Lobuat gue seakan akan gue ada di pertigaan. Belok ke kanan salah belok ke kiri salah. Muter balik juga salah. Plis jangan begini, kasih gue satu kesempatan, satu harapan. Lo liat ke langit, kasih gue satu bintang terakhir itu buat gue, kalo gue gagal juga, gue janji gue bakal pergi,"