Luminous (Sequel of Red Hair)
  • Reads 22,800
  • Votes 3,583
  • Parts 19
  • Reads 22,800
  • Votes 3,583
  • Parts 19
Ongoing, First published Jun 07, 2016
Ada, namun tak nampak.  Tak ada yang tau pasti dimana kota itu berada. Perwujudan miniatur dunia didalamnya. Ada yang bilang terletak disekitar Benua Eropa. Ada yang bilang dekat dengan Negara Yunani. Ada yang bilang terletak ditengah pusat dunia. Semua pikiran mereka salah. Sebagian manusia hanya mempercayainya sebagai mitos atau legenda kuno. Salah. Kota ini ada pada dimensi yang sama. Tapi astmosfer yang berbeda. Dunia dalam dunia. Ada tapi tak ada. Bila ingin pergi kesana hanya ada satu cara. Kereta api di stasiun tua yang datang pk 00:01. Tunggulah maka kau akan menginjakkan kakimu ditanah dimana semua hal yang dianggap mustahil tak berlaku lagi disana. Itulah Kota Luminous.



[Terinspirasi dari Harry Potter, Vampire Academy]
All Rights Reserved
Sign up to add Luminous (Sequel of Red Hair) to your library and receive updates
or
#806academy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
THE BOSS BABY cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Choose Family  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.