LAYUNG

"Sudah selesai!" Layung mundur beberapa langkah.
Papan tulis sudah putih bersih. Bagai Ia yang menghapus coretan-coretan hitam kenangannya. Namun, ia paham esok dan esoknya lagi papan tulis itu akan kembali dicoret-coreti sepidol. Seperti kenangannya. Yang coba ia hapus namun kembali lagi.
"Kau tidak ingin balas dendam? Dialah yang membuat kita seperti ini?"
Sambil meraba papan tulis itu, ia membayangkan coretan-coretan yang sebelumnya masih bersandar di sana. Semakin dekat, ia menyadari coretan-coretan itu masih meninggalkan banyangan. Sama halnya dengan kenangannya.

Novel teenlite Layung bukan novel yang menye-menye hanya mengenai cinta kepada lawan jenis, tapi novel ini akan mengajarkan lebih dari arti cinta pada diri sendiri dan pada kenangan.

copy right @2016 Diy Ara