Ia benci hidup ini, baginya dunia tak adil kepadanya. Bermain-main lalu setelah itu menyakitinya. Yang orang tahu dia baik-baik saja. Yang orang bisa lihat ia masih mampu tersenyum dan tertawa. Tapi pada kenyataannya ia muak, ia marah, benci, tapi hanya bisa diam. Menjadi korban bullying yang berkelanjutan. Ia tahu betul bagai mana rasanya, hingga membuatnya kebal. Tapi ia tetap manusia, ia bisa mencintai seseorang walau pada orang yang salah. Lagi dan lagi baginya dunia ini tak adil. Ia jatuh cinta, jatuh cinta pada lelaki yang mampu membuat ia tenang. Tetapi ia juga tidak bisa melawan Takdir dan Tuhan Namun Setiap kesulitan setelah itu ada kemudahan. Siapa yang akan mengira bila satu laki-laki datang dengan tiba-tiba dan dengan tiba-tiba pula mengubah jalan fikirannya dan segalanya.