Dua hari setelah kami pulang dari bumi perkemahan itu memang tak pernah lagi kuliat sosok orang yang selalu memberikan ku nasehat itu, dari hati ini terasa sangat sedih, dia tidak berbohong kepadaku, aku merasa kehilangan teman yang bisa membuatku lebih nyaman, "Tuhan maafkan hambamu yang tak bersyukur dengan yang engkau berika, Tuhan pertemukan hamba dengan orang itu lagi, yang membuatku sadar dengan jalan yang sekarang aku jalani ini adalah jalanmu, dan aku sadar aku sekarang sedang berusaha bergerak disebuah sudut yang harus ku perluas ruangnya, aku yang harus berlari dikerimbunan mereka, diduniamu dan di atas semua karyaMu ini Tuhan, aku akan turus bergerak, terus belajar untuk lebih bersukur hingga ku torehkan sebuah torehan yang sangat indah di atas karyaMu Tuhan, terimakasih Tuhan kau berikan Embunku lagi melalui dia sahabatku", samalam bagi sahabat .