Kim Dohee berusaha hingga batas kemampuannya, hingga gumpal lemak terakhir di tubuhnya. Dirinya hanya tidak ingin Moon Jongup, kekasihnya, mengalihkan atensinya pada figur lain yang lebih sempurna. Tangan Jongup meraih tangan lemah Dohee yang hanya berlapis kulit tipis, menempelkannya di depan dadanya. "Karena aku melihatmu dengan ini─" lalu beralih ke wajahnya untuk menutup matanya. "─bukan dengan ini." Lalu Jongup mengecup tangan kurus keriput itu. "Jika mata yang ada di kepalaku bisa tertutup oleh wujud, maka mata di hatiku tidak bisa." Hingga sampai di titik ketika dengan seluruh adanya, hingga saraf tertipis tubuhnya, seorang Moon Jongup menyesali karirnya sebagai idola. Alasannya sepele sekali. ©@Rices_friedtofu 2016/04/12 ------------------------------------------- Cerita ini adalah hasil karya barista of the month FDM: @Rices_friedtofu Mohon hargai cerita ini dengan memberi vote/kritik/saran yang membangun bagi penulis. Terima kasih. Tertanda, Manager Flow de Mémoire Café Because every moment is precious.
1 part