"Mahacintabrata" adalah sebuah novel modern bagi penyuka wayang atau siapa pun yang ingin tahu tentang seni warisan budayawan Indonesia ini. Kisah pewayangan akan diceritakan dengan bahasa yang sangat menarik dan mudah dicerna, sehingga membuat pembaca ketagihan dan penasaran akan cerita selanjutnya tanpa takut terjebak pada plot yang membosankan seperti membaca buku sejarah. Penulis telah menceritakan kisah Mahabharata dalam kisah roman antara Dewa Brata atau Resi Bisma di masa muda dengan Dewi Amba di Mahacintabrata I, lalu roman antara Pandudewanata dan Dewi Madrim beserta kedua saudaranya Destarastra dan Yamawidura dengan Dewi Gendari dan Dewi Kunti di Mahacintabrata II: Cinta Mati Dewanata. Kini saatnya masuk pada kisah Pandawa, yaitu kelima putra Pandu yang terdiri dari Yudhistira, Bimasena, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Arjuna adalah Panengah Pandawa, di masa mudanya dia adalah seorang ksatria yang berilmu tinggi, tangguh dan juga tampan, sedikit sombong namun dibarengi dengan sejuta prestasi dan keberhasilan, yang juga tidak luput dari beberapa kegagalan dan kesalahan namun tidak pernah membuatnya putus asa. Termasuk saat harus menghadapi tantangan dari rival-rivalnya yaitu para Kurawa alias saudara tiri Pandawa, Aradea alias Karna alias kakak tirinya satu ibu, dan Ekalaya, seorang raja yang tangguh dari Paranggelung. Lalu siapakah wanita yang pantas bersanding dengan sang ksatria berwajah rupawan namun bernasib malang sepanjang hidupnya dan tidak akan pernah menjadi raja ini?
50 parts