Aku adalah seorang anak SMA berusia 16 tahun. Ayahku adalah seorang konsultan teknologi dari sebuah bank ternama. Ibuku adalah seorang System Analyst dari sebuah perusahaan sistem operasi ternama di dunia. Aku adalah anak yang sangat dimanja oleh kedua orang tuaku. Di samping itu, aku memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang imajinier aku tanya langsung kepada kedua orang tuaku. Jika dibandingkan dengan teman-teman kelasku sewaktu aku berumur 7 tahun, aku tergolong anak yang pendiam.Walaupun pendiam, aku dikenal oleh teman-temanku sebagai "pendebat ulung", seringkali terjadi tanya jawab yang sengit antara aku dengan guru dikelasku. Segala pertanyaan, argumentasi maupun jawaban yang aku utarakan sering kali membuat susah guruku untuk menjawab maupun menanggapinya. Pernah wali kelasku memanggil kedua orang tuaku untuk melakukan konsultasi. Beliau menyarankan agar aku diberikan kesempatan mengikuti pelajaran yang lebih tinggi lagi (waktu itu dikenal dengan istilah "Loncat Kelas"). Tetapi ibuku bersikeras agar aku tetap mengikuti kelas yang normal karena sangat mengkhawatirkan perkembangan mentalku yang beliau rasa belum siap untuk bergaul dengan anak yang usianya lebih tua dari aku (kakak kelas). Akhirnya aku tetap mengikuti kelas yang normal mengikuti keinginan ibuku. Walhasil, karena kelebihan yang aku miliki, aku menjadi anak yang kurang bergaul dengan anak seusiaku. Pada saat anak-anak yang lain sedang asyik bermain dan bercanda di halaman sekolah, aku memilih diam di kelas atau pojokan kantin sambil membaca majalah teknologi & lebih sering mencoba mengutak-atik soal-soal matematika.All Rights Reserved