Live With Bangtan [KTH]
  • Reads 1,541
  • Votes 87
  • Parts 22
  • Reads 1,541
  • Votes 87
  • Parts 22
Ongoing, First published Jun 19, 2016
Tinggal bersama tujuh pria tampan yang terkenal sedunia, bagaimana rasanya?

Mungkin untuk penggemar mereka akan terasa seperti disurga, tapi bagaimana dengan Luna yang sama sekali tidak mengenal mereka dan hanya menganggap mereka sebagai pria lajang? Sangat menyulitkan!

Apalagi bukan hanya satu pria di dalam apartemen itu, tapi TUJUH PRIA TAMPAN YANG SANGAT MEMPESONA!

'Siapkan oksigen pernapasan saat membaca ini ya ARMY. Mungkin kalian akan merasa iri dengan Luna.'

Story by SHELLASHINE
#BucinnyaTaehyung
#JodohnyaTaehyung
#PacarnyaJungkook
#IstrinyaSeokjin
#AdiknyaNamjoon
#TemanHidupnyaJimin
#SahabatnyaJhope
#SelingkuhannyaSuga
#PurpleUArmy
All Rights Reserved
Sign up to add Live With Bangtan [KTH] to your library and receive updates
or
#397seoul
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
BABY CHANIE cover
brother ; drarry cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.