Aviamate
  • Reads 16,618
  • Votes 1,385
  • Parts 22
  • Reads 16,618
  • Votes 1,385
  • Parts 22
Complete, First published Jun 21, 2016
(Half story inspirated by Miss Pilot jdrama)

Siapa yang tidak tau Wang Junkai? Pilot muda (22y.o) yang telah menuai banyak pujian disebuah maskapai papan atas di Tiongkok.

Tapi sayang, sikapnya dingin sekali. (...dan jangan lupa menyebalkan!)

Zhang Yuxi, ya, salah seorang yang menganggap kalau -Junkai- adalah pilot yang mengesalkan. 

Meskipun, mereka adalah satu partner dalam membawakan pesawat Boeing 777-300er.  Dan sama sama pilot termuda di maskapai itu. 

Tak hanya satu partner, mereka juga sama sama lulusan dari akademi pilot yang sama, satu batch, satu partner juga saat masa pelatihan pilot. 

Akankah pandangan mereka antara satu sama lain akan berubah menjadi sebuah sesuatu yang tak diduga?

(FULL DESCRIPTION ON 'NOTES#1')
All Rights Reserved
Sign up to add Aviamate to your library and receive updates
or
#492pilot
Content Guidelines
You may also like
𝙏𝙚𝙢𝙖𝙣𝙠𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯𝙠𝙪 by ccaaalmhraa
11 parts Ongoing
Prolog. 𝗔𝗶𝘀𝘆𝘄𝗮 𝗮𝗾𝗲𝗹𝗹𝗮 Wanita shalihah, berparas cantik, putih, bersih, dan baik hati, serta sentiasa menjaga auratnya. Ais, sendiri, blio pernah berpesantren di Ma'had Al - Azhar. Blio, salah satu lulusan hafizah di pesantren tersebut, dan mendapatkan gelar penghapal Al Qur'an, atau hafizah. Dahulu, ia pernah memiliki teman masa kecil, tapi saat ia berusia genap tahun, teman nya pindah dari komplek yang ditinggali oleh Ais. Ais sendiri, alergi dengan makanan berbau kacang, apapun tentang kacang ia rentan alergi, dan jika tidak sengaja memakannya, maka tubuhnya akan gatal gatal kemerahan. Ais sendiri, sekarang masih berusia 22 tahun, ia melanjutkan kuliahnya disertai berpesantren, karena ia melanjutkan pesantren di daerah Indonesia, tujuan ia mondok kembali, karena ingin meneruskan hapalan nya yang harusnya lanjut ke dalam juz berikut nya. 𝗙𝗮𝗿𝗲𝘇𝗮 𝗮𝗹 𝗶𝗹𝗵𝗮𝗺 Seorang gus muda, ia mengajar di pesantren asal Indonesia, ia dulu juga berpesantren di Ma'had Al Azhar. Ia salah satu lulusan Al Azhar, yang mampu melantunkan hapalan Al - Qur'an 30 juz, ia sendiri, mampu menjadi gus muda karena tuntunan abi nya, yaitu ayahnya. Ayahnya dulu juga seorang gus muda, nasab nya sama seperti Gus Fareza, yang mampu menghapal 30 juz dalam setahun. Gus Fareza, tak memiliki alergi, Dan ya, dahulu ia pernah memiliki teman masa kecil saat ia berusia genap tahun, tapi saat ia beranjak umur tujuh tahun, ia memutuskan pindah bersama keluarga nya ke Semarang, tempat nenek nya. Gus sendiri, berusia 23 tahun sekarang, mengapa memiliki julukan Gus muda/ustadz muda? karena, saat ia masih menginjak usia 22 tahun sudah menjadi Gus dengan mudahnya, meski memang seharusnya melanjutkan dan mungkin karena ia penerus jalan keluarga nya.
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝙏𝙚𝙢𝙖𝙣𝙠𝙪, 𝙪𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯𝙠𝙪 cover
Rafa  cover
Kumpulan Kisah Perempuan Dirindu Surga cover
After Graduation cover
Little Dumplings cover
Suami idaman cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
SETETES EMBUN CINTA NIYALA ( ✔ ) cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.