(Belum sempat direvisi, masih acak-acakan. Gomen).
Haruno Sakura harus menerima kenyataan bahwa dia adalah takdir dari seorang manusia setengah vampire. Hatake Kakashi. Pria yang sejak awal sudah membuat hatinya ketar-ketir karna sikapnya yang membuat jantung Haruno Sakura sering kali berdetak dengan ritme dua kali lebih cepat dari biasanya.
Sedangkan, Hatake Kakashi begitu mensyukuri bahwa gadis yang berhasil mencuri perhatiannya pun hatinya adalah gadis yang sudah ditakdirkan untuknya, bahkan semenjak kehidupan pertamanya yang sempat dirusak oleh sepupu kesayangannya sendiri.
Ialah Uchiha Itachi, sepupu Hatake Kakashi yang sudah merusak kehidupan pertama seorang putra mahkota vampire, Hatake Kakashi. Juga orang yang sama yang hendak merusak kehidupan kedua Hatake Kakashi.
• • •
Catatan :
• Cerita ini hanya terinspirasi dari Anime dan tidak mengikuti Manga, jadi murni karangan penulis.
• Bahasanya campur Indonesia dan Jepang, biar lebih terasa keJepangannya.
• Rate 18+ karena mengandung kata-kata kasar, adegan dewasa (dan mungkin konten sensitif lainnya).
• Terakhir dan yang paling penting, cerita ini hanya fiksi, kepribadian tokoh utama laki-laki di cerita ini bisa jadi sangat berbeda dengan karakter aslinya di dunia Anime/Manga.
Disclaimer :
Kecuali karakter asli (OC) buatan penulis, para tokoh di cerita fiksi ini milik Masashi Kishimoto Sensei. Penulis hanya membuat cerita fiksi ini sebagai hiburan bukan untuk komersial, segala bentuk kesamaan dan/ atau hal lain yang kurang berkenan dan membuat tidak nyaman beberapa pihak adalah hal yang tidak disengaja, jadi mohon dimaafkan. Terima kasih.
Cover :
Image from Pinterest
Edited by Dean
PERINGATAN!
Dilarang keras melakukan tindakan Plagiarisme (Plagiat), Menerbitkan Ulang (Republish), dan/ atau Membuat Ulang (Remake) cerita saya tanpa izin.
greenteachoco, 2016.
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.