Ada hal-hal yang perlu kalian tahu dari gadis cantik yang bersedih di kursi kenangannya dengan satu buku sajak patah hati dan kopi panas tanpa gula. Kau harus tahu bahwa gadis itu tak bermaksud untuk bersedih. Ia hanya ingin melipat segala luka kemudian menyimpannya dalam laci kejujuran--mengenai luka yang ia torehkan sendiri dan tangis yang ia dramatisir. Perih dan rasa tersiksa itu tak pernah ada. Tapi ia selalu saja bersedih, mengulang ingatan buruk, kembali terpuruk, dan duduk sedih di kursi kenangannya. Kau harus tahu bahwa gadis cantik itu terluka karena dirinya sendiri.