Story cover for Tiga Pagi by bebareng
Tiga Pagi
  • WpView
    Reads 337
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 337
  • WpVote
    Votes 71
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published Jun 26, 2016
Cerita-cerita hasil manifestasi dari pukul tiga pagi hingga pagi berikutnya, terus berulang dan (semoga) tidak akan berhenti.


*


Iya, ada band bernama tigapagi. Band Indie beraliran Folk dari Jawa Barat.

Sedikit cerita, Tigapagi adalah band yang diibaratkan sendiri oleh Kang Sigit sebagai sebuah gudang yang dicoba disusun rapi. Di dalam gudang tersebut kita tidak tahu ada apa, apakah ada radio tua atau sepatu, jadi betul-betul tidak bisa ditebak. Mungkin, sama seperti cerita ini, tidak terduga apa itu isinya. Kalau saya bosan lalu membuat cerita, biasanya cerita itu dibiarkan saja begitu. Sekarang saya ingin mengumpulkan cerita-cerita itu hingga menjadi sebuah tempat yang dapat dinikmati orang-orang, tidak hanya menjadi sampah di laptop saya saja.


*


Gambar cover diambil bebas dari weheartit.com
All Rights Reserved
Sign up to add Tiga Pagi to your library and receive updates
or
#837absurd
Content Guidelines
You may also like
NOESIS  by Reisen_San
14 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. [Update setiap Malam] *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
NocturnighT by Arkadia_Project
17 parts Complete Mature
Nocturnight - Sebuah perjalanan menuju kegelapan yang tak terelakkan. Di antara bisikan memikat yang menggema pada malam-malam tanpa tidur, Nocturnight mengundang kalian semua memasuki dunia di mana batas antara realitas dan mimpi buruk semakin menipis. Setiap kisah dalam antologi ini bukan hanya tentang kengerian tersurat, tetapi juga ketakutan tersembunyi yang bersemayam dalam benak-tentang rahasia yang seharusnya tetap terkubur, pria yang nekat menikahi perempuan yang bisa melihat kematian, sudut pandang Illahi kepada hambanya, obsesi serta rasa dengki tak berujung, perjanjian terlarang menuntut harga terlalu tinggi, lalu jiwa-jiwa malang yang terjebak dalam pusaran keputusasaan. Dari teror psikologis yang mengguncang hingga ironi yang mengoyak kesadaran, Nocturnight menghadirkan horor dalam bentuk paling mencekam: sesuatu yang mungkin telah lama bersembunyi di balik kepala kita sendiri. Apakah kamu berani melangkah lebih jauh? Atau justru menyadari bahwa kegelapan ini akan selalu ada-menunggu untuk menyambutmu kembali, pulang ke pelukannya? ++++ Tentang Penulis : Arkadia_Project adalah sebuah proyek kolektif kreatif yang berfokus pada eksplorasi kisah-kisah gelap, surealis penuh ironi. Berangkat dari ketertarikan terhadap sisi kelam manusia dan dunia di sekitarnya, Arkadia Project berhasil meramu cerita-cerita yang menelusuri batasan antara logika dan kegilaan. Melalui coretan tangannya yang dingin sekaligus juga indah, lahirlah Nocturnight, sebuah kumpulan cerita yang tidak hanya mengusik, tetapi juga mengajak pembacanya untuk menelusuri lorong-lorong tergelap jiwa mereka sendiri. Setiap kisah bukan hanya sekadar hiburan, melainkan pengalaman: perjalanan yang mungkin membuat kita semua bertanya-tanya, apakah kita mengenal diri kita sendiri seperti yang selama ini kita kira? #1 - Antologi (31 maret-2025)
You may also like
Slide 1 of 10
NOESIS  cover
Perpindahan Dimensi Sang Penulis  cover
Age Quod Agis cover
Kandang Setan: Reborn cover
Paradigma cover
KALINDRA  cover
NocturnighT cover
Cinta di Antara Senja  [Completed] #cerpen #cerpenindo #fyp #viral cover
Allenka Family cover
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover

NOESIS

14 parts Ongoing

Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. [Update setiap Malam] *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *