Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
  • Reads 15,302
  • Votes 169
  • Parts 4
  • Reads 15,302
  • Votes 169
  • Parts 4
Complete, First published Jun 28, 2016
Mature
"Pada suatu hari ada seorang wanita sangant cantik di desa minangkabau yang bernama hayati dan datanglah seorang laki laki yang ganteng dan solah didesa minangkabau yang bernama zainuddin.
Keesokan harinya si zainuddin itu bertemu ditempat dia sering mengaji tiba-tiba "hujan pun turun membasahi dan zainuddin pun berteduh dan zainuddin pun bertemu hayati dan mengakasihkan payung dan hayati pun menerima payung tersebut dan hayati pun berangkat pulang.
Keesokan harinya hayati memberikan surat dan payung tersebut kepada adenya dan memberikan surat tersebut kepada zainuddindan zainuddin pun membaca surat tersebut dan mengirim surat tersebut. 
Keesokan harinya mereka bertemu di sebuah tepi sungai dan mengirim surat tersebut .
Keesokan harinya orang tua hayati tersebut tidak setuju karena zainuddin berbeda suku dan hayati pun datang sambil mengeluarkan air mata dan hayati pun setuju dia menikah dengan orang lain .
Keesokan harinya zainuddin pun di usir dari desa minangkabau .
All Rights Reserved
Sign up to add Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Terjebak 2 Alam [S1 dan S2] cover
Kata Kata Cinta cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Alexa, Sebuah Cinta Beda Keyakinan cover
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin cover
Pengantin dari Alam Baka cover
Arrogant vs Crazy  cover
Ikhlas Paling Serius cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

27 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025