Sabtu Bersama Burung : Buku Harian Bapak dan Burung-Burungnya
  • Reads 315
  • Votes 4
  • Parts 3
  • Reads 315
  • Votes 4
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 30, 2016
"Simba!"

Bapak teriak sembari bertepuk tangan dengan irama tu-wa-ga-pat ciri khasnya.  

"Aduh Simba, masa ente ngecewain ane sih. Kan kemaren udah ane kasih jangkrik 5 ekor, masa gak tokcer juga." 

Tetes peluh mengalir di kening Bapak yang sudah tidak singset seperti dahulu kala saat tembang KKEB Andre Hehanusa dikumandangkan oleh anak-anak tongkrongan poskamling dengan suara gitar yang asal genjreng. Tidak, tidak, sekarang kening Bapak lebih seperti laut dengan banyaknya ombak yang berkerjaran di birunya laut tak henti sepanjang waktu. Bapak mungkin tidak tahu tentang keningnya, tapi bapak yakin betul bahwa seharusnya jangkrik lima ekor bisa memuluskan simba untuk juara lomba merdu burung antar kecamatan bulan ini. 

"Sial," ujar Bapak sambil berpikir bahwa besok-besok ia lebih baik memberi 3 ekor jangkrik saja.

                                                                                 ***
Ini adalah sebuah cerita, tapi bukan cerita tentang anak-anak yang mencari cinta, jati diri dan kekuatan untuk berdiri di atas kaki sendiri. Ini juga bukan cerita tentang menjadi orangtua yang baik dan benar. Ini adalah cerita satu keluarga yang berbagi rasa suka, duka, ataupun biasa aja. Satu lagi, ini juga cerita tentang burungnya, burung si Bapak dan semua keluh kesah  kegagalan Bapak dalam semua perlombaan yang diikuti semua burung Bapak setiap hari Sabtu.


[Update : Setiap Bapak ikut lomba]
All Rights Reserved
Sign up to add Sabtu Bersama Burung : Buku Harian Bapak dan Burung-Burungnya to your library and receive updates
or
#686hubungan
Content Guidelines
You may also like
ANTAGONIS URAKAN [REPUBLISH] by Cacamarica_zzhh7
22 parts Ongoing
NEW VERSION! "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hm?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menoleh dengan wajah malas. "Ini namanya ikan kembung, kalau Caca kasih air dia tambah kembung ga, Ca?" Sambil menggoyang-goyangkan ikan kembung ke depan wajah Eca. Eca merotasikan matanya, malas meladenin Caca. Dia pun menggambil ikan lain. "Ini namanya ikan bawel, kalau disatuin sama Caca apa emanya ga pusing?" "Kenapa emangnya, Ca?" tanya Caca. "PUNYA ANAK BAWEL SEMUA!" sembur Eca penuh emosi, sampai muncrat ke wajah Caca. ********* Bagaimana jadinya gadis dengan sifat urakan, rendom masuk ke tubuh antagonis? Dia terkenal memiliki sifat buruk di dalam novel tersebut. Yang paling di luar nalar adalah ketika dia suka memfoto cowok kesukaannya secara sembarang tanpa persetujuan orang tersebut, sehingga membuat lelaki di dalam foto itu risih. Lalu bagaimana jadinya, jika dia dikepung para tokoh tampan dan sahabat rendom yang menguji kesabaran. Ini kisah tentang antagonis yang memiliki grup fanbase club. PUNYA TEMAN TUKANG NGEGAS? GAS BALIKLAH! ⚠️PLAGIAT JAUH JAUH SANA! ⚠️MENGANDUNG KATA KATA KASAR TIDAK BAKU, YANG ADA BAKU HANTAM. Note! Cerita ini murni khayalan saya sendiri, jika ada kesamaan tempat, nama tokoh, dan sebagainya itu hanya kebetulan. Start 8/8/2023 Finished 21/10/2023 Rank🏆🏅 # 1 putihabuabu 16/8/23 # 13 humor 17/8/23 # 1 anakmotor 18/8/23 # 1 gaje 6/9/23 # 1 barbar 10/9/23 # 1 anaksekolah 17/9/23 # 1 jenniekim 29/9/23 # 1 absurd 17/10/23 # 1 random 22/12/23 # 1 fantasy 7/1/24
The Villainess (End) by evastaywithyou
71 parts Complete
[ 𝙋𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙣! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙩! ] . Amanda Eudora adalah gadis yang di cintai oleh Pangeran Argus Estefan dari kerajaan Eartland. Mereka sangat cocok dan bahagia. Tapi ada salah satu putri yang tidak senang, dan ingin merebut putra mahkota Argus dari Amanda. Tepatnya seorang putri perdana menteri kerajaan Eartland bernama Hera Hermione Helios. Hidupnya hanya tentang bagaimana mendapatkan Pangeran Argus. Sampai menolak tawaran pinangan dari kerajaan manapun. Paling gilanya, dia mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh Amanda di kediamannya. Argus tidak tinggal diam, dia membasmi seluruh pembunuh bayaran itu, lalu memenggal kepala Hera dihadapan seluruh penduduk kerajaan Eartland. Hera Hermione akhirnya mati bersama cintanya yang tak terbalas dari pangeran Argus. Itulah sepenggal cerita dari novel fantasi berjudul 'Cinta Sang Pangeran Eartland' yang tengah di baca oleh gadis pemalas di atas ranjangnya. "Kampret. Kenapa juga authornya bikin nama antagonis nya sama kaya aku sih?" "Untung nama aku bukan Hera Hermione, tapi Hera Rodrigues." Ia tersenyum, mengusap lembut novel yang ada di tangannya. _________ "AKHHHHH" "Astaga. Nona Hera sudah sadar!" Teriak seseorang keras, membuat Hera tersentak kaget. "Eh, kalian siapa?!" Bingungnya saat melihat orang-orang mulai masuk ke dalam ruangan asing yang tengah di tempatinya. _________ [ DI LARANG PLAGIAT ⚔️ ] Start : 1 Oktober 2021 End : 11 Juli 2022 ••••••• (18+) ⚠ Banyak kata-kata kasar dan umpatan, mengiring otak anda menuju jalan kesesatan.
You may also like
Slide 1 of 10
Dated; Engaged [COMPLETED] cover
Warning: Physical Distancing! [COMPLETED] cover
Hallo Baby - Alec Fam season 3 cover
ANTAGONIS URAKAN [REPUBLISH] cover
Gimme More [Next] [Book 2] cover
Pengabdi Istri (The Series) cover
The Villainess (End) cover
Alvarez Family'z ||| JaeRose ft. Enhypen cover
YOUNG BABYSITTER (END)  cover
4 Sekawan cover

Dated; Engaged [COMPLETED]

66 parts Complete

Sekian lama move on, Trinda mendadak CLBK-crush lama belum kelar-melihat mas-mas mempesona berkemeja batik slimfit incarannya delapan tahun silam muncul tanpa gandengan di depan publik untuk pertama kali, plus terkonfirmasi jomblo. Harapan auto terbit. Dia bukan lagi anak SMP creepy yang diam-diam naksir sahabat masnya. Sekarang, Trinda sudah glow up, sebentar lagi lulus S1. Masa iya, masih tetep nggak ada kesempatan? "Cil ... astaga, udah pake kebaya cakep-cakep, makan es krim masih aja berantakan. Makanya kalau makan tuh sambil duduk, Nduk." Tanpa banyak usaha, keberadaannya sebagai adik satu-satunya calon mempelai pria segera ter-notice sang tamu agung. Tapi, bukan situasi seperti ini yang Trinda harapkan. Juga ... 'cil' dan 'nduk', katanya? Jadi, sudah setua ini Trinda masih dianggep bocil, gitu? Ya Tuhan ....