Slave For Styles [H.S] (revisi)
  • Reads 240,944
  • Votes 9,442
  • Parts 27
  • Reads 240,944
  • Votes 9,442
  • Parts 27
Ongoing, First published Jul 01, 2016
Mature
Bella terpaksa Dibawa oleh Seorang pengusaha kaya untuk dijadikan budak karena orang tua Bella mempunyai segudang Hutang pada Seorang pengusaha kaya yang bernama Harry Styles.


" Ini demi keluargaku, aku rela menyerahkan hidupku menjadi budak bajingan itu."
- Bella Foilesh



" Gadis itu Keras kepala, namun lugu ,polos dan cantik dalam bersamaan,mungkin ber'main'
 sebentar dengannya tak masalah"
- Harry Styles





A fanfiction by Divakrsh
Copyright ©2016
All Rights Reserved
Sign up to add Slave For Styles [H.S] (revisi) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.