Tidak semua kata dapat diutarakan dengan mudah. Apa yang ingin kita ucapkan, kadang terperangkap dan tenggelam di dalam lautan hati tanpa sempat disampaikan. Hal itu berlaku juga untuk Kemun, yang diam-diam menyukai teman sekelasnya saat kelas sepuluh dulu, Arfa. Untuk sekadar mengajak berbicara saja susahnya setengah mati. Mati-matian dia harus mendorong dirinya agar berani mengajak bicara Arfa.
Sementara Kemun dengan perjuangannya, merancang kata bermenit-menit lamanya di balik dinding kelas untuk disampaikannya kepada Arfa saat dia lewat nanti, Arfa justru bersikap biasa-biasa saja. Entah memang tidak peduli, atau tidak peka. Dengan pembawaannya yang cuek tapi ramah, justru membuat Kemun merasa makin tertekan bagaimana melancarkan usahanya agar bisa dekat dengan Arfa. Arfa tidak pernah tahu bahwa obrolan sepele mereka dapat membuat Kemun tersenyum kegirangan bahkan sampai ke alam mimpinya.
Ada lagi Aoki, cowok pindahan dari Jepang asli yang kini duduk di depan Kemun. Wajahnya benar-benar sempurna. Dengan kulit seputih porselen, mata sipitnya terlihat padu dengan bibir pink tipisnya. Tapi, ada yang lebih memusingkan lagi bagi Kemun. Bukan karena gugup atau keringat dingin yang selalu mengucur di dahinya ketika ia berhadapan dengan Arfa.
Namun karena Kemun tak mampu menangkap apa yang dikatakan oleh Aoki.
Dan di saat itulah, hati terbuka bukan oleh kata-kata, namun sadar bahwa sesuatu berjalan tidak seperti biasanya.
⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫
• • • Copyright © 2016 by meitysttk
Hak Cipta Terlindungi © 2016 oleh meitysttk
All rights go to meitysttk (myself). Everything is written by me. No copyright intended. Please do not claim my words and/ or ideas as yours. Do not repost my words without giving me credit or at least, ask for my permission. Thank you.
Mohon tulisan dan ide aku jangan dicopas, ditiru, atau apapun itu. Kalo kalian memang ingin memperbanyak, menulis ulang, tolong dengan sangat, izin ke aku dulu. Izinlah baik-baik dan tidak mencurin All Rights Reserved
Read more