And Then The Sun Came Up
  • Reads 648
  • Votes 157
  • Parts 11
  • Reads 648
  • Votes 157
  • Parts 11
Ongoing, First published Jul 02, 2016
Arisya Ashakila tahu segalanya. Dia mengetahui jarak antara rumahnya dan halte busway. Dia adalah miss optimis sekaligus miss eksentrik. Harinya selalu cerah dengan balutan pakaian warna-warni miliknya. Dia juga gadis yang suka berpakaian gelap alias menly. Gadis itu ceplas-ceplos dan sarkastik. Mottonya adalah ia tidak akan menyensor apapun yang ada diotaknya untuk diucapkannya.

Yang tidak diketahui Arisya adalah--ketika orangtuanya mencoba menjodohkannya. Seketika hidup Arisya persis seperti karakter-karakter novel mainstream yang sering dibacanya. Ya, dijodohkan dengan pria asing yang tidak tahu wujud dan rupanya.

Gadis itu pun kabur seperti ceritta-cerita dalam novel.

Devian Adityatama tahu bahwa ia memiliki warna mata unik yang tidak dimiliki oleh pria Asia Tenggara lainnya. Ia juga tahu, bahwa dirinya adalah pria yang cuek, dingin, dan juga sangat irit jika berbicara.

Yang tidak diketahui Devian adalah dunianya berwarna kembali ketika bertemu dengan Arisya, bocah tengil yang tiba-tiba nyasar ke kampusnya. Tetapi, pertemuan unik itu membuatnya takut. Ia sangat takut akan membuat dunia gadis itu berubah menjadi buram.

Dunia mereka jungkir balik dan kisah romantis bercampur ironis itu berputar-putar di antara dunia mereka.

Arisya si periang itu selalu meminta Devian untuk tidak takut dengan segala sesuatu yang terjadi nanti.

Dan, Devian si pemurung itu berusaha meyakinkan Arisya, "Aku akan menemukan cara untuk selalu berada disisimu."
All Rights Reserved
Sign up to add And Then The Sun Came Up to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
VIENNO LAKARSYA cover
ALFA  cover
Starla cover
Lauhul Mahfudz  cover
FIX YOU cover
MELANCHOLY cover
Antagonist Badas Couple!! cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan