Arisya Ashakila tahu segalanya. Dia mengetahui jarak antara rumahnya dan halte busway. Dia adalah miss optimis sekaligus miss eksentrik. Harinya selalu cerah dengan balutan pakaian warna-warni miliknya. Dia juga gadis yang suka berpakaian gelap alias menly. Gadis itu ceplas-ceplos dan sarkastik. Mottonya adalah ia tidak akan menyensor apapun yang ada diotaknya untuk diucapkannya. Yang tidak diketahui Arisya adalah--ketika orangtuanya mencoba menjodohkannya. Seketika hidup Arisya persis seperti karakter-karakter novel mainstream yang sering dibacanya. Ya, dijodohkan dengan pria asing yang tidak tahu wujud dan rupanya. Gadis itu pun kabur seperti ceritta-cerita dalam novel. Devian Adityatama tahu bahwa ia memiliki warna mata unik yang tidak dimiliki oleh pria Asia Tenggara lainnya. Ia juga tahu, bahwa dirinya adalah pria yang cuek, dingin, dan juga sangat irit jika berbicara. Yang tidak diketahui Devian adalah dunianya berwarna kembali ketika bertemu dengan Arisya, bocah tengil yang tiba-tiba nyasar ke kampusnya. Tetapi, pertemuan unik itu membuatnya takut. Ia sangat takut akan membuat dunia gadis itu berubah menjadi buram. Dunia mereka jungkir balik dan kisah romantis bercampur ironis itu berputar-putar di antara dunia mereka. Arisya si periang itu selalu meminta Devian untuk tidak takut dengan segala sesuatu yang terjadi nanti. Dan, Devian si pemurung itu berusaha meyakinkan Arisya, "Aku akan menemukan cara untuk selalu berada disisimu."