Story cover for Prolog by fujiyama_123
Prolog
  • WpView
    Reads 15
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 15
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Jul 04, 2016
Angin musim dingin berembus melewati kulitku dengan lembut. Sensasi dingin membekas di wajahku. Perlahan-lahan, ujung tanganku dingin dan hampir menuju ambang kebekuan. Tapi cepat-cepat tanganku ku masukkan ke dalam saku jaketku.

Melihat pemandangan matahari terbenam di atas rumah sebelum musim dingin tiba merupakan rekomendasi yang bagus. Tak berapa lama kemudian, cahaya matahari meredup termakan waktu dan meninggalkan langit yang bersemburat merah dan jingga menjadi warna biru kehitam-hitaman yang kelam. Aku membalikkan badan lalu berjalan meninggalkan atap. Berharap kalau orang tuaku tak mencariku agar tempat persembunyianku tak di ketahui.

Semakin lama ku melangkah, langkahku menjadi cepat. Pikiranku berputar akan pesannya orang tuaku untuk membersihkan kamar tamu karena nanti malam akan ada yang datang.

Aku bertanya-tanya dalam hati, siapakah tamu itu? Apakah aku bisa mengakrabkan diri dengan tamu itu? Dan aku justru sangat mengharapkannya.

Note*
Tehe~~
Semoga kalian suka!!
All Rights Reserved
Sign up to add Prolog to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
[LS1] RAINEESME (Completed) by LStories_
48 parts Complete
Aku lupa sudah beberapa aku jatuh bersama angin yang kuat, bahkan hingga petir menyambar. Apa mungkin aku diciptakan sendiri? Kenapa Tuhan menghapus sedikit demi sedikit kebahagianku? Kenapa Tuhan tak menghilangkan rasaku saja, rasa yang selalu orang anggap manis namun ternyata beda apa yang aku rasakan, terlalu pahit. Rasa Cinta Terkadang rasa cinta tidak perlu alasan, kenapa rasa ingin meninggalkan begitu harus memiliki alasan aku tidak tahu jalan cerita cinta ini, cinta bagaikan teka-teki yang sulit untukku mengerti. Bagaimana aku bisa melihat dua orang yang benar-benar aku sayangi begitu menepati janjinya, janji untuk menjadi pawangku. Disaat badai itu datang dia benar-benar ada, jika yang disamping melukai yang belakang menguatkanku. Yang di belakang melukai yang disamping menguatkanku. Aku benar-benar bingung untuk melakukan apa, disaat seperti ini aku benar-benar tidak tahu yang harus aku lakukan. Aku melamun di jendela kamar melihat dua pohon yang setiap hari semakin tinggi. Pohon yang penuh kenangan. Ragaku disini tapi tidak dengan pikirkanku. Aku memikirkan kejadian yang mana dua pawangku berkelahi. Aku benar-benar ingin melerainya saat itu tapi niat aku urungkan karena orang-orang yang mencintai mereka berada tepat di sampingku, Aku begitu khawatir saat mereka adu jotos, aku tidak tahu yang di permasalahan apa. Aku ingin bercerita, bahwa aku pernah kehilangan lelaki yang aku pertahankan hingga beberapa tahun lamanya. Aku juga kehilangan satu nyawa laki-laki yang menjadi pawangku. Dan apa itu tidak cukup? Dan semua telah berubah semenjak hari itu, hari dimanakah semua hilang terbawa derasnya hujan. Aku ingin kembali seperti semula, berharap ada seseorang yang mengubahku tanpa pamrih. Aku sangat berharap. -Rainee Wijaya-
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
Dua cangkir satu Meja  by byjulieeeee
49 parts Complete
Dua cangkir di satu meja. Salah satunya kopi hitam yang mulai dingin, satunya lagi teh hangat yang baru diseduh. Sama seperti mereka-dua orang yang dulu satu keluarga, kini seperti orang asing di bawah atap yang sama. Dewa sudah terbiasa hidup sendiri. Ia bisa makan mi instan kapan saja tanpa ada yang mengomentari. Bisa pulang larut tanpa ada yang menunggu. Bisa menjalani hari-harinya tanpa merasa harus menjelaskan apa pun kepada siapa pun. Lalu datang ayahnya, yang entah sejak kapan mulai mengatur ulang dunianya. Mengajaknya makan bersama, menyeduhkan teh di pagi hari, bahkan diam-diam mengganti mi instan dengan sesuatu yang lebih bergizi. Dewa tidak mengerti-apa yang sebenarnya diinginkan ayahnya? Kenapa setelah tujuh tahun pergi, kini ia kembali dan bertingkah seolah-olah segalanya masih bisa diperbaiki? Di sisi lain, ada Nira, seseorang yang selalu ada untuknya. Tapi kini, ia merasa semakin jauh. Hubungan yang dulu terasa nyaman perlahan berubah menjadi sesuatu yang penuh pertanyaan. Di antara meja makan yang dulu selalu sepi, dua cangkir yang tak pernah sama, dan sepiring mi instan yang akhirnya tak lagi dimakan sendirian, Dewa harus menghadapi sesuatu yang selama ini selalu ia hindari: apa arti pulang yang sebenarnya? Slow fic Sudah selesai ditulis sampai ending, sudah dipublikasikan pula semuanya. Sebab, aku tidak suka menunggu. Jadi, aku tidak akan membuatmu menunggu. 48 bab secara total. Bacalah jika menurutmu layak dibaca, tinggalkan jika menurutmu membosankan. Terima kasih sudah meluangkan waktumu yang berharga. by Tigajully 2025
Promise Me ( END ) by Ayyriis_
55 parts Complete
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Judul sebelumnya My Frist Love, sekarang menjadi Promise Me ___________ "Bapak. Satu kata sejuta makna." -Sekar Ayuningtyas. --------- "Setelah istri saya meninggal, saya yang merawat anak saya sampai sebesar ini. Dan sekarang tugas saya akan digantikan kamu sebagai suami, Ayu." Aji menatap lelaki yang duduk di hadapannya. "Pesan saya, apapun yang terjadi jangan sampai kamu melukai Ayu, entah itu secara fisik atau bukan. Dan kalo seandainya kamu sudah tidak ingin bersama Ayu lagi, kamu datang ke rumah saya dan kembalikan Ayu secara baik-baik pada saya. Maka saya akan menjaga Ayu kembali layaknya seorang Ayah." __________ Lelaki itu tersenyum tipis. Ia mendekatkan bibirnya di telinga istrinya hingga membuat pipi keduanya bersentuhan. "Kamu tahu, sesuatu yang kamu yakini itu baik udah pasti yang terbaik buat Mas. Sekalipun itu terdengar menyakitkan, Mas akan nikmati rasa sakitnya," ujar Zayyan lembut diakhiri dengan sebuah ciuman di pipi Sekar. ___________ WARNING⚠️ •> Dilarang keras plagiat! Jika di antara kalian melihat cerita yang sama dalam segi alur, jalan cerita dan hampir keseluruhan, atau dalam bentuk apapun. Kalian bisa langsung DM. •> Ambil sisi positifnya, buang sisi negatifnya! Jika cerita ini tidak membuat kalian lebih baik, atau bingung dengan nilai moral di dalamnya. Maka nggak usah lanjutin baca! •> Saya selaku Author cerita ini masih banyak banget kekurangan. Cerita ini dibuat bukan semata-mata ingin menegur kalian atau apapun, tapi cerita ini juga untuk menegur diri saya sendiri untuk lebih baik. Jadi sama-sama belajar ya. •> Cerita ini murni hasil pemikiran saya sendiri! Jika ada kesamaan nama tokoh atau latar tempat itu hanya kebetulan semata saja. Mohon bijak dalam berkomentar! Cover : by Pinterest. Jangan lupa follow : Ig : @ayyriis_ & @uknown8_ Tiktok : @ayyriis_ Happy reading ❤️
You may also like
Slide 1 of 9
[LS1] RAINEESME (Completed) cover
Indifferent Prosecutor Girl [Completed] cover
Eliinaa cover
Dua cangkir satu Meja  cover
Promise Me ( END ) cover
SWEET LOVE [ON GOING] cover
Remember Me As A Time of Day✅ cover
Suamiku Amnesia (REPOST) cover
New Possessive Family  cover

[LS1] RAINEESME (Completed)

48 parts Complete

Aku lupa sudah beberapa aku jatuh bersama angin yang kuat, bahkan hingga petir menyambar. Apa mungkin aku diciptakan sendiri? Kenapa Tuhan menghapus sedikit demi sedikit kebahagianku? Kenapa Tuhan tak menghilangkan rasaku saja, rasa yang selalu orang anggap manis namun ternyata beda apa yang aku rasakan, terlalu pahit. Rasa Cinta Terkadang rasa cinta tidak perlu alasan, kenapa rasa ingin meninggalkan begitu harus memiliki alasan aku tidak tahu jalan cerita cinta ini, cinta bagaikan teka-teki yang sulit untukku mengerti. Bagaimana aku bisa melihat dua orang yang benar-benar aku sayangi begitu menepati janjinya, janji untuk menjadi pawangku. Disaat badai itu datang dia benar-benar ada, jika yang disamping melukai yang belakang menguatkanku. Yang di belakang melukai yang disamping menguatkanku. Aku benar-benar bingung untuk melakukan apa, disaat seperti ini aku benar-benar tidak tahu yang harus aku lakukan. Aku melamun di jendela kamar melihat dua pohon yang setiap hari semakin tinggi. Pohon yang penuh kenangan. Ragaku disini tapi tidak dengan pikirkanku. Aku memikirkan kejadian yang mana dua pawangku berkelahi. Aku benar-benar ingin melerainya saat itu tapi niat aku urungkan karena orang-orang yang mencintai mereka berada tepat di sampingku, Aku begitu khawatir saat mereka adu jotos, aku tidak tahu yang di permasalahan apa. Aku ingin bercerita, bahwa aku pernah kehilangan lelaki yang aku pertahankan hingga beberapa tahun lamanya. Aku juga kehilangan satu nyawa laki-laki yang menjadi pawangku. Dan apa itu tidak cukup? Dan semua telah berubah semenjak hari itu, hari dimanakah semua hilang terbawa derasnya hujan. Aku ingin kembali seperti semula, berharap ada seseorang yang mengubahku tanpa pamrih. Aku sangat berharap. -Rainee Wijaya-