(Bangtan Boys)I Love Jimin Bts
  • Reads 240
  • Votes 9
  • Parts 5
  • Reads 240
  • Votes 9
  • Parts 5
Ongoing, First published Jul 05, 2016
Aku bangun kesiangan hari ini dan aku harus pergi kuliah.Tanpa sengaja aku menabrak seorang pria yang baru aku temui hari itu.Aku pun terkejut  dan langsung mengambil i buku buku ku yang berjatuhan dan dibantu juga oleh pria itu.

Ok!! hanya itu yang aku bocorin dari cerita ini.Happy reading guys.

Mianhae kalo ceritanya jelek.aku juga butuh coment dan vote dari kalian agar bisa menjadi yang lebih baik..*main drama wkwk*
All Rights Reserved
Sign up to add (Bangtan Boys)I Love Jimin Bts to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.