Namamu berarti angin.
Kamu juga seperti angin, ada namun sulit 'tuk kuraih.
Jari-jemari mungilku pun tak mampu menggapai dirimu.
Kamu seperti angin, datang sesukamu, pergi semaumu.
Ketika kamu datang, hidupku terasa jauh lebih baik.
Dan ketika kamu pergi, aku merasa seperti daun rapuh yang tertiup angin. Aku jatuh, mungkin juga bisa hancur.
Namun, kupernah dengar sebuah perumpamaan, kalau daun yang jatuh itu tak pernah membenci angin.
Sama sepertiku, sampai kapanpun aku tak akan bisa membencimu.
Tertanda, Athaya Nareswari
Aziel, bocah pengidap asma yang petakilan. Gayanya selangit dan ga pernah mau kalah.
"Gua adiknya si epan"
"Emang gua anak pemilik sekolah! Lo iri aja sama gua karena bapak Lo lebih miskin"
×××
"Epan!! Numpang! Anterin gua pulang"
"Epan!! Mobil gua mogok"
"Epan!! Beliin makanan"
"Epan!! Jangan marah marah"
×××
"Epan!!! Gua adik lo kan?"
"Ga usah ngaku ngaku"
Sebenarnya Aziel itu adik dari Evan? Atau hanya ngaku ngaku saja agar terlihat kaya?