"Dan kau membuang waktu 2 tahun untuknya?", sindir teman bicaraku. "Ya. Kau pikir berapa tahun yang pernah aku buang sebelum bertemu dengannya? 4 tahun waktuku terbuang percuma, 2 tahun belum seberapa!", sindiranku membuatnya terdiam. "Aku menertawakan kebodohanku, kau tau? Jika saja kata ragu itu tidak pernah ada, mungkin...", balas orang itu dengan menatapku lama. "Tidak perlu. Aku justru merutuki ketidaksabaranku. Jika saja aku mampu bertahan 6 bulan lagi kala itu, aku tidak akan terjatuh untuk menunggunya yang tidak pernah melihatku. Dan kita..", balasku menggantungkan kalimat lalu tersenyum. "Kembalilah jika kau lelah menunggunya. Karena ada seseorang yang masih menunggumu disini", senyuman penuh luka itu kembali terlihat di wajahnya. "Terima kasih. Aku berharap dia bisa lebih cepat sedikit darimu untuk menghapus kata ragu itu. Semoga belum terlambat baginya ketika itu terjadi", tutupku menghilangkan senyumnya dan berganti helaan nafas panjang. *Jakarta, 01 - 03 - 2015
6 parts