Laki-laki itu mengusap kepala sang gadis dengan lembut. "Mulai saat ini, berjanjilah bahwa kita akan seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Dan saat mata menangis, tangan menghapus air matanya." "Just for you, I promise." Ucap sang gadis tanpa ragu. Gadis itu tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari mata sang lelaki. ◎ "Jangan senyum terus." Laki-laki itu memperingatkan. Matanya menatap tajam ke arah gadis yang ada di hadapannya. Sang gadis mengerutkan dahinya, "kenapa nggak boleh?" Tatapan tajam sang lelaki berubah menjadi lembut, lalu tersenyum singkat. "Setiap kamu senyum, kamu selalu buat aku jatuh cinta berkali-kali." "Jayus, ah!" Gadis itu tertawa kecil. "Aku serius. Aku juga nggak mau senyum kamu dibagi-bagi ke orang lain, selain aku." Satu tepukan kecil melayang ke punggung tangan sang lelaki. "Kalau aku nggak senyum, nanti aku jadi nenek-nenek berkeriput, kamu mau aku kayak gitu?" "Nggak apa-apa. Asal kamu tetap jadi milik aku." ●●● Hai❗ Kasih vote dan comment ya, jangan mau jadi pembaca yang tidak menghargai karya penulisnya. Dengan melakukan hal yang baik, pasti akan menuai hal yang baik juga kok. Happy reading❤