....Cinta memang banyak bentuknya, mungkin tak semua bisa bersatu....
~Tulus, Sepatu~
Seperti penggalan lirik Tulus, cinta muncul dalam bentuk yang berbeda-beda. Dalam bahasa Yunani, setidaknya ada empat istilah untuk menyebutkan cinta: agape, philia, storge, dan eros. Mewakili setiap bentuk cinta dan tahapan perasaan, setiap cerpen memiliki tokohnya dan sudut pandangnya masing-masing dalam melihat cinta. Ananda dengan cinta diam-diamnya berharap punya keberanian Rommy untuk menyatakan cinta pada Nadia. Rommy yang harus putar balik setelah sepuluh tahun meninggalkan cintanya. Fay belajar menerima kenyataan bahwa Reza laki-laki baik yang memanjakan semua perempuan. 'Aku' yang selalu menyesali perbedaan yang memisahkannya dengan perempuan yang dia kasihi. Ririn yang khawatir kekasihnya kembali pada cintanya yang belum usai. Dhini yang enggan pulang menjemput cinta ayahnya. Nisa yang salah mencintai. Andreas yang berteka-teki dengan perasaan Nadia. Hingga Dilo yang perlahan ikhlas dengan kisah cintanya.
Diselingi puisi, kisah cinta mereka memberikan warna yang berbeda pada semesta. Seperti apakah kisah mereka?
I ever publish all the short story in this book 2 years ago. Just self publishing. But lately, some of my friend ask me to send them the copy. I already give all the copy right before moving here. Then, occur to me about publish it here so they can read the book freely.
Happy reading!!
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.