Help Me (Tolong Aku)
  • Reads 2,543
  • Votes 206
  • Parts 37
  • Reads 2,543
  • Votes 206
  • Parts 37
Ongoing, First published Jul 23, 2016
Saat perasaan Satoshi tertekan atas kedatangan keluarga Aiba dalam hidupnya, mengambil semua perhatian dan meninggalkan perasaan tertekan di hati berubah menjadi kebencian. 
Seusatu yang lain berusaha mengambil alih kehidupannya.

Rating : pg, g
Genre : AU, angst, (a little bit) horor
Disclaimer : plot only. Base on my nightmare... aku tak memiliki mereka berlima secara pribadi (TT--TT)
Warning : jauh dari yang namanya masuk akal (Gomen m_ _m)
All Rights Reserved
Sign up to add Help Me (Tolong Aku) to your library and receive updates
or
#56arashi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [TERBIT] cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.